KBRI Oslo gelar upacara daring sesuai protokol pencegahan COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oslo menyelenggarakan upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-75 Indonesia yang diikuti para WNI di negara itu secara daring untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Upacara HUT RI di KBRI Oslo, Norwegia, tahun ini hanya dihadiri oleh jajaran staf dan keluarga serta anggota paskibra, sesuai dengan protokol kesehatan pemerintah setempat, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Oslo yang diterima di Jakarta, Senin.
Ketua Panitia HUT RI ke-75 KBRI Oslo Gitasari Retno Widowati mengungkapkan, KBRI Oslo tidak dapat mengundang WNI, diaspora Indonesia serta sahabat Indonesia lainnya di Norwegia dan Islandia untuk mengikuti upacara bendera di Wisma Indonesia karena jumlah kasus COVID-19 di Norwegia meningkat kembali.
Sebagai gantinya, KBRI Oslo memfasilitasi masyarakat untuk mengikuti upacara bendera secara daring melalui platform Zoom Conference, yang dimulai pada pukul 10.00 (waktu setempat).
"Sesuai dengan protokol kesehatan setempat, seluruh kedutaan besar di Norwegia diimbau untuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan partisipasi lebih dari 20 orang," ujar Gitasari.
Tahun sebelumnya, kata dia, upacara bendera HUT RI dihadiri sekitar 60 peserta dari kalangan staf KBRI Oslo dan keluarga, WNI serta diaspora Indonesia. Pada tahun-tahun sebelumnya, diadakan pula prosesi pemotongan tumpeng dan acara ramah tamah, yang dilanjutkan dengan pertandingan olahraga dan pesta rakyat.
"Awalnya kami optimistis... Prediksi cuaca juga bagus. Namun, beberapa hari menjelang hari H, dengan berat hati kami umumkan pembatalan untuk menghormati imbauan pemerintah Norwegia," katanya.
Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Norwegia dan Islandia Todung Mulya Lubis mengatakan 75 tahun kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan dan pengorbanan seluruh tumpah darah Indonesia, pemimpin maupun rakyat.
"Kita masih punya banyak persoalan yang mesti diselesaikan seperti pemberantasan korupsi yang sudah sistemik dan endemik, kesenjangan sosial dan regional, jeleknya indeks pembangunan manusia, dan resesi ekonomi global. Semua ini adalah pekerjaan rumah kita semua," tutur Dubes Todung.
Ia meminta kepada segenap WNI, khususnya yang berada di Norwegia dan Islandia, untuk tidak melupakan tanggung jawab dalam menjaga keutuhan dan kebesaran Indonesia. Terlebih pada era digital, menurut dia, cinta kepada Tanah Air tidak lagi berbatas.
"Mengabdi buat bangsa dan negara tak mengenal batas negara dan waktu. Dari sini kita bisa mengabdi dan banyak yang bisa kita buat. Asal kita tahu artinya Indonesia buat kita," ucap Dubes Todung.
Upacara HUT RI di KBRI Oslo, Norwegia, tahun ini hanya dihadiri oleh jajaran staf dan keluarga serta anggota paskibra, sesuai dengan protokol kesehatan pemerintah setempat, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Oslo yang diterima di Jakarta, Senin.
Ketua Panitia HUT RI ke-75 KBRI Oslo Gitasari Retno Widowati mengungkapkan, KBRI Oslo tidak dapat mengundang WNI, diaspora Indonesia serta sahabat Indonesia lainnya di Norwegia dan Islandia untuk mengikuti upacara bendera di Wisma Indonesia karena jumlah kasus COVID-19 di Norwegia meningkat kembali.
Sebagai gantinya, KBRI Oslo memfasilitasi masyarakat untuk mengikuti upacara bendera secara daring melalui platform Zoom Conference, yang dimulai pada pukul 10.00 (waktu setempat).
"Sesuai dengan protokol kesehatan setempat, seluruh kedutaan besar di Norwegia diimbau untuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan partisipasi lebih dari 20 orang," ujar Gitasari.
Tahun sebelumnya, kata dia, upacara bendera HUT RI dihadiri sekitar 60 peserta dari kalangan staf KBRI Oslo dan keluarga, WNI serta diaspora Indonesia. Pada tahun-tahun sebelumnya, diadakan pula prosesi pemotongan tumpeng dan acara ramah tamah, yang dilanjutkan dengan pertandingan olahraga dan pesta rakyat.
"Awalnya kami optimistis... Prediksi cuaca juga bagus. Namun, beberapa hari menjelang hari H, dengan berat hati kami umumkan pembatalan untuk menghormati imbauan pemerintah Norwegia," katanya.
Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Norwegia dan Islandia Todung Mulya Lubis mengatakan 75 tahun kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan dan pengorbanan seluruh tumpah darah Indonesia, pemimpin maupun rakyat.
"Kita masih punya banyak persoalan yang mesti diselesaikan seperti pemberantasan korupsi yang sudah sistemik dan endemik, kesenjangan sosial dan regional, jeleknya indeks pembangunan manusia, dan resesi ekonomi global. Semua ini adalah pekerjaan rumah kita semua," tutur Dubes Todung.
Ia meminta kepada segenap WNI, khususnya yang berada di Norwegia dan Islandia, untuk tidak melupakan tanggung jawab dalam menjaga keutuhan dan kebesaran Indonesia. Terlebih pada era digital, menurut dia, cinta kepada Tanah Air tidak lagi berbatas.
"Mengabdi buat bangsa dan negara tak mengenal batas negara dan waktu. Dari sini kita bisa mengabdi dan banyak yang bisa kita buat. Asal kita tahu artinya Indonesia buat kita," ucap Dubes Todung.