150 SPBU di Sulteng sudah bisa bertransaksi non-tunai

id SPBU,non-tunai,mypertamina, link aja, Pertamina, MOR VII, Laode Mursali

150 SPBU di Sulteng sudah bisa bertransaksi non-tunai

Ilustrasi - Layanan LinkAja. ANTARA/Vera Lusiana

Pertamina sedang gencar menggalakkan transaksi non-tunai menggunakan aplikasi MyPertamina maupun LinkAja
Palu (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menyebutkan sebanyak 150 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Provinsi Sulawesi Tengah sudah bisa menggunakan sistem transaksi non-tunai pembelian produk Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun pelumas dan elpiji.

"Pertamina sedang gencar menggalakkan transaksi non-tunai menggunakan aplikasi MyPertamina maupun LinkAja," kata Unit Manager Communication & CSR MOR VII Sulawesi Laode Syarifuddin Mursali yang dihubungi dari Palu, Rabu.

Menurut dia, sistem transaksi non-tunai sangat memudahkan konsumen dan praktis saat melakukan pembelian produk Pertamina, bahkan di momen-momen tertentu ada potongan harga maupun paket hemat pembelian BBM berkualitas.

Seperti yang dilakukan Pertamina di momen Hari Pahlawan dan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Pertamina ke-63, sekitar 49 SPBU di Sulteng membuka ruang bagi konsumen membeli BBM berkualitas seperti Pertamax Series dan Dex Series mendapat harga lebih hemat sebesar Rp250/liter mulai tanggal 1 November-30 Desember 2020.

Baca juga: Pertamina buka promo harga BBM di Sulawesi momen hari pahlawan

Dia menjelaskan, peningkatan transaksi non tunai tidak lepas dari penambahan mesin Electronic Data Capture (EDC) MyPertamina yang terus dilakukan, dan pengguna aplikasi resmi yang terkoneksi langsung dengan LinkAja terus mengalami peningkatan.

"Kami terus berupaya melakukan upaya digitalisasi layanan ini, sebab kita sudah berada di era digital yang mau tidak mau harus masuk ke ranah itu," ujar Laode.

Dia menambahkan, secara nasional sejak dicanangkannya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Indonesia pada 2014, transaksi menggunakan uang elektronik terus mengalami peningkatan. 

"Tercatat, dalam lima tahun terakhir nilai transaksi digital naik dari Rp3,3 triliun menjadi Rp16,9 triliun atau lebih dari lima kali lipat," katanya.

Baca juga: Pertamina catat realisasi BBM nonsubsidi di Sulteng 237.550 kiloliter
Baca juga: Pertamina jamin ketersediaan elpiji bersubsidi di Sulteng terpenuhi