Warga Poso telah terima BPUM melalui BRI

id BPUM Poso,BRI Poso

Warga Poso telah terima BPUM melalui BRI

Warga Poso, saat antre menerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tentena senilai Rp2,350 juta. (Fery Timparosa)

Iya benar cuma Rp2,350 ribu, yang Rp50 ribu kemungkinan di potong buat rekening dan ATM baru, yang saya pertanyakan apakah ATM itu bisa berfungsi selamanya atau hanya untuk bantuan saja
Poso (ANTARA) - Warga Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, telah menerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) melalui Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) setempat senilai Rp2,350 juta, dari Rp2,4 juta yang seharusnya.

Salah satu penerima BPUM, Lita (30) warga Kecamatan Pamona Utara mengakui jika dana yang diterimanya hanya sebesar Rp2,350 juta. 

Dia mengatakan saat menerima di Bank BRI Unit Tentena Kabupaten Poso, dana Rp2,350 juta itu telah diberikan bersama buku rekening dan ATM yang baru dengan saldo Rp50 ribu.

"Iya benar cuma Rp2,350 ribu, yang Rp50 ribu kemungkinan dipotong buat rekening dan ATM baru, yang saya pertanyakan apakah ATM itu bisa berfungsi selamanya atau hanya untuk bantuan saja," kata Lita, di Poso, Kamis.

Hal yang sama juga dialami Felix. Dia mengaku jika yang diterima hanya Rp2,350 juta, sementara dirinya hanya menerima buku rekening baru tanpa kartu ATM. 

Dia mengaku tidak berkomentar terkait dana yang diterimanya dan hanya berpikir kemungkinan sisanya sebesar Rp50 ribu merupakan uang administrasi BRI.

Kepala BRI Cabang Poso, Leo Fajar Kristono didampingi tiga stafnya mengatakan, dana Rp50 ribu tersebut bukan merupakan potongan untuk pembuatan buku rekening dan ATM yang baru, namun untuk saldo nasabah yang bisa diambil kembali. 

Selain itu kata dia, saldo Rp50 ribu bertujuan agar rekening nasabah tetap aktif dan bisa ditambah kembali dari hasil usaha direkening itu.

Dia mengatakan dana Rp50 ribu tersebut bisa ditarik nasabah. Dan jika nasabah yang telah memiliki rekening dan ada simpanan, bisa mengambil dana bulat Rp2,4 juta. 

"Namun jika belum memiliki rekening BRI, akan dibuatkan buku rekening baru BRI," katanya.

Terkait kerumunan massa nasabah penerima BPUM di BRI unit, menurut Leo, telah diberitahukan agar menjaga protokol kesehatan, namun kerumunan massa tidak terhindarkan. 

Leo mengatakan khusus BRI Cabang Poso tetap menerapkan protokol kesehatan dengan pembuatan tenda di depan kantor BRI.

"Kalau jumlah penerima Banpres itu, saya kurang tahu, tapi khusus BRI cabang saja sebanyak 1,873 penerima," kata Leo.

Menurut leo, pencairan dana bantuan BPUM di seluruh Bank BRI Poso dilakukan setiap hari jam kerja. 

Selain itu, para penerima Banpres harus menunggu giliran pencairan dana dengan memakan waktu hingga tiga hari. Akibatnya terjadi kepadatan dan kerumunan massa penerima banpres di depan kantor BRI.

"Saya sampai tiga hari bolak-balik kampung ke BRI, baru ada panggilan dari BRI untuk pencairan dana Banpres," ujar Monika, salah satu penerima Banpres.

Sementara itu menurut salah satu pegawai perbankan selain BRI di Poso bahwa perbankan telah memiliki rekening penerima dana bantuan yang tidak bisa diendapkan dan nol saldo sehingga dana bantuan yang masuk bisa disalurkan ke pihak penerima secara utuh tanpa ada lagi pembuatan buku rekening dan ATM baru.