Jakarta (ANTARA) - Waktu tidur yang cukup dan berkualitas salah satu hal penting untuk sistem imun Anda, di samping pola makan sehat dan berolahraga teratur.
Dari sisi durasi, ada perbedaan kebutuhan waktu tidur sesuai usia dan seiring bertambahnya usia kebutuhan tidur pun terus menurun, mengapa bisa begitu?
Menurut Kementerian Kesehatan, anak usia 0-1 bulan umumnya membutuhkan waktu tidur 14-18 jam per hari untuk perkembangan otak yang baik dan normal. Mereka yang berusia 1-18 bulan kebutuhan tidurnya menjadi 12-14 jam setiap hari termasuk tidur siang.
Pada usia anak menjelang masuk sekolah, umumnya 3-6 tahun kebutuhan waktu tidurnya sekitar 11-13 jam. Studi menunjukkan, anak usia di bawah 6 tahun yang kurang tidur cenderung mengalami obesitas di kemudian hari.
Saat anak berusia 6-12 tahun, dia membutuhkan waktu tidur 10 jam. Kurang tidur bisa menyebabkannya menjadi hiperaktif, tidak konsentrasi belajar dan memiliki masalah pada perilaku di sekolah. Kemudian, ketika menjelang remaja (12-18 tahun), seseorang membutuhkan waktu tidur 8-9 jam untuk mengurangi risiko terkena depresi, tidak fokus dan mendapatkan nilai akademis buruk.
"Anak-anak sampai remaja berusia 17 tahun durasi tidurnya lebih panjang karena bisa dibilang aktivitas fisiknya mesti lebih tinggi untuk anak-anak, jadi tidurnya juga lebih lama karena mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka," ujar Health and Nutrition Science Nutrifood, Rendy Dijaya Muliadi dalam sesi Nutriclass via daring, Senin.
Rendy mengatakan, saat seseorang sudah memasuki usia 18 tahun ke atas, durasinya minimal 7 jam bukan berarti durasinya semakin pendek menjadi lima jam.
Menurut Kementerian Kesehatan, orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-8 jam setiap hari. Sementara orang lanjut usia yakni 60 tahun ke atas kebutuhannya 7 jam per hari.
"Kurang tidur berkaitan dengan masalah berat badan berlebihan, diabetes dan jantung. Tidur kurang dari lima jam meningkatkan risiko overweight hingga 55 persen, diabetes hingga 37 persen," kata Rendy.
Dalam kaitannya dengan berat bedan berlebihan, saat seseorang kurang tidur, dia cenderung makan lebih banyak di waktu bangun, belum lagi masalah keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan terganggu, konsumsi lebih banyak kalori dan lemas keesokan harinya sehingga lebih malas berolahraga.
Sementara terkait diabetes, orang yang kurang tidur terganggu sistem metabolisme glukosanya dan mengalami penurunan kemampuan toleransi glukosa dan sensitivitas insulin.
Berita Terkait
Jokowi tidur nyenyak di Istana IKN
Rabu, 14 Agustus 2024 9:59 Wib
Manfaat "tidur singkat" bagi kesehatan selama ikuti terus arus mudik
Sabtu, 13 April 2024 9:56 Wib
Kurang tidur sebabkan masalah imunitas hingga hilang konsentrasi
Sabtu, 16 Maret 2024 10:43 Wib
Kasad perintahkan jajarannya ubah lahan tidur jadi produktif
Jumat, 19 Januari 2024 8:09 Wib
Menstruasi berpengaruh pada gangguan tidur
Sabtu, 11 November 2023 19:50 Wib
Anak saat batuk tidak boleh dalam posisi sambil tidur
Senin, 23 Oktober 2023 12:38 Wib
Palu upayakan pemanfaatan kembali lahan tidur untuk pertanian
Jumat, 13 Oktober 2023 14:50 Wib
Sawah-sawah di Makassar menjadi lahan tidur akibat kekeringan
Senin, 11 September 2023 6:32 Wib