Washington (ANTARA) - Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) pada Selasa mengatakan telah menghentikan uji coba plasma darah konvalesen dalam pengobatan pasien COVID-19 bergejala ringan hingga sedang lantaran sepertinya tidak memberikan khasiat pada kelompok ini.
NIH menyebutkan bahwa keputusan itu berdasarkan pada temuan dewan pemantau data independen.
Langkah NIH dilakukan kurang dari dua bulan setelah uji coba internasional plasma konvalesen dihentikan lantaran tidak adanya khasiat yang ditemukan. Riset lainnya yang dilakukan di India dan Argentina juga tidak mendapati manfaat yang jelas bagi pasien COVID-19 parah.
Uji coba di AS mendaftarkan 511 dari 900 partisipan, baik yang diberikan plasma darah dari pasien sembuh COVID-19 atau maupun plasebo.
Analisis baru-baru ini mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam proporsi pasien yang membutuhkan pengobatan darurat, harus dirawat di rumah sakit atau meninggal dalam waktu 15 hari usai memasuki uji coba, kata NIH.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Diancam AS, Israel janji segera atasi krisis kemanusiaan
Kamis, 17 Oktober 2024 14:40 Wib
Presiden Nikaragua bandingkan Netanyahu dengan Hitler
Rabu, 16 Oktober 2024 10:01 Wib
PBB: Israel halangi 85 persen konvoi kemanusiaan masuki Gaza Utara
Rabu, 16 Oktober 2024 8:15 Wib
Palestina desak AS setop dukung agresi Israel
Minggu, 13 Oktober 2024 15:18 Wib
Menlu RI nyatakan dua tentara RI di Lebanon luka ringan
Jumat, 11 Oktober 2024 9:57 Wib
Italia sebut serangan Israel ke UNIFIL bisa menjadi kejahatan perang
Jumat, 11 Oktober 2024 9:56 Wib