ACT bantu usaha mikro dan guru honorer di Sulteng
Palu (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah menyalurkan bantuan kepada 20 guru honorer prasejahtera dan 21 pelaku usaha mikro yang tersebar di sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kegiatan sosial tersebut dilaksanakan lewat Program Aksi Sedekah Tanpa Batas dan Sahabat Guru Indonesia serta Wakaf Modal Usaha Mikro (WMUM) selama bulan Ramadhan ini.
“Bantuan biaya hidup ini merupakan bentuk apresiasi kepada guru yang telah mengabdikan dirinya di dunia pendidikan. Dedikasi guru-guru yang sudah mengabdikan dirinya perlu mendapatkan perhatian,” kata Kepala Cabang ACT Sulteng Nurmarjani Loulembah di Kota Palu, Jumat sore.
Ia menyebutkan bantuan tersebut menyasar guru honorer prasejahtera dan pelaku usaha mikro di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Tolitoli . Mereka berharap bantuan dan perhatian kepada guru honorer tersebut dapat terus berlanjut dan meluas sampai ke semua daerah di provinsi itu.
"Selain memberikan bantuan kepada guru honorer, ACT Sulteng bersama Global Wakaf turut mewakafkan modal usaha bagi para pelaku usaha mikro. Ada 21 pelaku usaha mikro yang tersebar di Palu, Sigi dan Donggala yang sudah menjadi penerima manfaat dari program WMUM," ujarnya.
“Di antara penerimanya adalah Emiliah Hasan di Desa Sibalaya, dan Sini Jari di Desa Binangga,” Katanya.
Nurmarjani menjelaskan, program tersebut sebagai salah satu bentuk solusi dalam menghadapi pandemi di tengah Ramadan tahun ini. Nantinya pihaknya menggunakan metode skema bergulir dalam merealisasikan program tersebut.
Harapannya para penerima manfaat memiliki keinginan kuat untuk membangun usahanya lebih maju.
“Olehnya kami mengajak kepada para dermawan untuk selalu membersama mereka, salah satunya bisa melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro ini. Semoga dengan hadirnya amanah para dermawan dapat membuat mereka kembali berdaya seperti sebelumnya,” ucapnya.
Kegiatan sosial tersebut dilaksanakan lewat Program Aksi Sedekah Tanpa Batas dan Sahabat Guru Indonesia serta Wakaf Modal Usaha Mikro (WMUM) selama bulan Ramadhan ini.
“Bantuan biaya hidup ini merupakan bentuk apresiasi kepada guru yang telah mengabdikan dirinya di dunia pendidikan. Dedikasi guru-guru yang sudah mengabdikan dirinya perlu mendapatkan perhatian,” kata Kepala Cabang ACT Sulteng Nurmarjani Loulembah di Kota Palu, Jumat sore.
Ia menyebutkan bantuan tersebut menyasar guru honorer prasejahtera dan pelaku usaha mikro di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Tolitoli . Mereka berharap bantuan dan perhatian kepada guru honorer tersebut dapat terus berlanjut dan meluas sampai ke semua daerah di provinsi itu.
"Selain memberikan bantuan kepada guru honorer, ACT Sulteng bersama Global Wakaf turut mewakafkan modal usaha bagi para pelaku usaha mikro. Ada 21 pelaku usaha mikro yang tersebar di Palu, Sigi dan Donggala yang sudah menjadi penerima manfaat dari program WMUM," ujarnya.
“Di antara penerimanya adalah Emiliah Hasan di Desa Sibalaya, dan Sini Jari di Desa Binangga,” Katanya.
Nurmarjani menjelaskan, program tersebut sebagai salah satu bentuk solusi dalam menghadapi pandemi di tengah Ramadan tahun ini. Nantinya pihaknya menggunakan metode skema bergulir dalam merealisasikan program tersebut.
Harapannya para penerima manfaat memiliki keinginan kuat untuk membangun usahanya lebih maju.
“Olehnya kami mengajak kepada para dermawan untuk selalu membersama mereka, salah satunya bisa melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro ini. Semoga dengan hadirnya amanah para dermawan dapat membuat mereka kembali berdaya seperti sebelumnya,” ucapnya.