Perusda Sulteng perluas investasi pertambangan dan perkebunan

id perusda sulteng,wagub sulteng,ma'mun amir,pt pembangunan sulteng,asgar djuhaepa,ridha saleh

Perusda Sulteng  perluas investasi pertambangan dan perkebunan

Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir memipin rapat pembahasan tentang optimalisasi perusda PT Pembangunan Sulteng. (ANTARA/HO-Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Salah satu perusahaan daerah (Perusda) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) PT Pembangunan Sulteng akan memperluas investasi pada sektor pertambangan dan perkebunan serta perdagangan.

"Ke depan perusahaan akan bergerak di bidang pertambangan nikel, emas dan batu, serta pada sektor perdagangan dan sektor perkebunan," ucap Direktur Utama PT Pembangunan Sulteng Asgar Djuhaepa, di Palu, Jumat.

Asgar Djuhaepa mengaku telah menyampaikan rencana itu kepada Pemprov Sulteng dalam rapat evaluasi pembentukan pengurus PT Pembangunan Sulteng, yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir.

Selain pada sektor pertambangan, perdagangan dan perkebunan Pembangunan Sulteng juga akan berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan.

"Salah satu potensi yang akan digarap oleh Pembangunan Sulteng yakni pengembangan udang vaname," ujar Asgar Djuhaepa.

Namum, untuk mengoptimalkan rencana perluasan investasi itu, maka Perusda PT Pembangunan Sulteng akan membentuk hoalding yang didalamnya tergabung delapan perusahaan.

Asgar juga melaporkan kepada Pemprov Sulteng melalui Wakil Gubernur Ma'mun Amir bahwa kondisi keuangan PT Pembangunan Sulteng saat ini tersisa Rp5 juta, sejak ditinggalkan oleh pengurus lama.

"Ini akan menjadi saldo awal perusahaan," ujarnya.

Berdasarkan hasil audit tehadap kinerja Perusda sejak 2017 sampai 2019 jumlah penyertaan modal sebesar Rp7,4 miliar.

"Dan hasilnya tahun 2017 dan 2018  Pembangunan Sulteng mengalami kerugian dan 2019 perusahaan mengalami untung, namun tahun 2020 perusahaan kembali rugi," urainya.

Berkaitan dengan pengurus baru Pembangunan Sulteng, Tim Asistensi Gubernur Ridha Saleh menyampaikan bahwa Pelaksana Tugas Direktur Utama  Pembangunan Sulteng sudah bekerja lebih cepat dari target yang ditentukan.

"Struktur pengurus  Pembangunan Sulteng sudah terbentuk menunggu pengesahan dari Gubernur Sulteng Rusdy Mastura," ungkapnya.

Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir menyampaikan bahwa penyertaan modal untuk  Pembangunan Sulteng hanya berupa pinjam pakai aset daerah seperti aset tanah milik pemerintah seluas 10 hektare di Donggala, dan diberikan perizinan IUP untuk pengelolaan tambang.

"Harapan Gubernur dan saya, ke depan Pembangunan Sulteng jangan mengulangi kebijakan dalam hal mengharapkan ada dana penyertaan modal dari APBD, kita berharap kedepan Perusda ini harus dikelola orang -orang yang profesional, supaya perusahaan daerah bisa memberikan pemasukan kepada PAD dan pembangunan daerah," katanya.
Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir memipin rapat pembahasan tentang optimalisasi perusda PT Pembangunan Sulteng. (ANTARA/HO-Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Sulteng)