Palu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat untuk mencegah paparan hepatitis akut misterius.
"Prokes yang diterapkan sama seperti prokes untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19 seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Sulteng dr. Jumriani di Palu, Selasa.
Khususnya tidak menggunakan peralatan makan dan minum bekas pakai orang lain. Gunakan peralatan makan dan minum yang belum dipakai siapapun atau milik sendiri. Jangan memakai peralatan makan dan minum yang telah dipakai orang.
Sebab lanjutnya, penyakit hepatitis akut misterius yang hingga saat ini telah menyebabkan kematian lima anak berusia 16 tahun ke bawah di Indonesia, menyebar lewat penularan dari penderita.
"Kita jangan sampai lengah. Jika mengalami gejala hepatitis seperti mual, muntah, warna beberapa anggota tubuh berubah menjadi kuning seperti bola mata dan kulit, segara melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat agar segera mendapat penanganan," ujarnya.
dr Jumriani menyatakan Dinkes Sulteng telah melakukan upaya-upaya antisipasi untuk mencegah hepatitis akut misterius menjangkit warga di seluruh daerah di Sulteng.
"Kami berkoordinasi dengan semua fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) agar melaporkan jika menemukan ada warga yang datang berobat atau ingin mendapat pelayanan kesehatan terpapar hepatitis," kata dia.
Jika ditemukan, pihaknya segera memeriksa sampel hepatitis itu ke laboratorium kesehatan Dinkes Sulteng untuk memastikan apakah hepatitis tersebut merupakan hepatitis akut misterius yang menyebar dan menular tanpa proses epidemiologi atau hepatitis biasa.
"Kami sudah menyiapkan laboratorium kesehatan untuk memeriksa sampel hepatitis dan menyiapkan ruang perawatan jika ditemukan ada warga yang terpapar hepatitis," kata dr. Jumriani.
dr. Jumriani menyebut untuk pengobatan warga yang terpapar hepatitis akut misterius tidak berbeda dengan warga yang terpapar hepatitis biasa seperti pemberian obat untuk meredakan sakit akibat hepatitis yang diderita hingga sembuh dan mendapat penanganan oleh dokter spesialis.