Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir, dihubungi dari Palu, Kamis, mengemukakan pengembangan potensi desa harus dilakukan dengan membangun sinergitas antara pemerintah desa dengan pemerintah kabupaten serta pemangku kepentingan terkait.
"Pembangunan kesejahteraan dengan memanfaatkan, menggali, dan mengembangkan potensi yang dimiliki daerah harus diikutkan dengan kerja sama multipihak yang baik dan berkesinambungan," ucap Ihsan Basir.
Ia mengatakan, sebanyak 187 desa se-Kabupaten Banggai Kepulauan harus melakukan pemetaan dan identifikasi potensi terlebih dahulu agar dapat diintervensi secara maksimal.
"Setiap desa memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda, dan secara umum masyarakat Banggai Kepulauan mata pencahariannya bergantung pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan," ujarnya.
"Oleh karena itu, kita harus mengetahui potensi apa yang akan kita kembangkan," ujar Ihsan.
Menurut dia, dengan melakukan pemetaan dan identifikasi potensi desa, program pengembangan dapat dilaksanakan secara fokus dan tepat sasaran, sehingga masyarakat merasakan manfaat yang besar.
"Jika perekonomian desa meningkat, secara otomatis akan berdampak langsung terhadap peningkatan ekonomi daerah," katanya.
Dia mengatakan, pembangunan berkelanjutan di tingkat desa harus dilakukan, karena merupakan langkah konkret dalam percepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat.
"Seluruh perangkat dan pemangku kepentingan di desa harus berinovasi dalam perencanaan dan implementasi program, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan desa," ujarnya.
