Kementerian PPPA menggaet perusahaan teknologi cetak talenta digital
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) menggaet salah satu perusahaan teknologi untuk mencetak talenta serta pemimpin digital perempuan-perempuan di Tanah Air.
Kerja sama tersebut mengangkat tema “Peningkatan Sinergitas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Menuju Transformasi Digital yang Responsif Gender dan Ramah Anak”.
"Perempuan juga berpeluang untuk menambah penghasilan, meningkatkan prospek pekerjaan, hingga memperoleh berbagai pengetahuan dan wawasan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensinya. Kecanggihan yang ditawarkan teknologi mendukung perempuan untuk semakin berdaya dan mampu berkontribusi di semua bidang, terutama dalam ekonomi digital,” ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Kementerian PPPA mengharapkan adanya kolaborasi yang intensif dalam kerja sama ini untuk menciptakan pemberdayaan dan kepemimpinan perempuan di era transformasi digital.
Terdapat dua kegiatan prioritas yang dikukuhkan dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan teknologi ini, pertama peningkatan literasi dan kecakapan digital bagi perempuan dan anak.
Kedua peningkatan akses terhadap internet aman dan perangkat digital bagi perempuan dan anak.
Dua kegiatan tersebut sejalan dengan langkah Pemerintah untuk bisa menyediakan ekosistem serta ruang digital yang aman bagi seluruh gender dan ramah anak.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Lenny N. Rosalin menegaskan kolaborasi dunia usaha dan pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang aman dan inklusif nantinya juga berpengaruh pada peningkatan peran perempuan di ekosistem anyar ini.
Tidak hanya menghadirkan akses setara, harapannya para perempuan bisa ikut berkontribusi pada ekonomi digital di Indonesia yang pertumbuhannya tengah pesar berkembang dalam beberapa waktu terakhir.
“Upaya bersama tersebut sangat diperlukan untuk mengubah budaya patriarki yang telah berakar sejak lama agar status perempuan ditempatkan secara setara dan kontribusinya terutama dalam ekonomi diperhitungkan,” ujar Lenny.
Ada pun perusahaan teknologi yang terlibat dalam kegiatan kerjasama ini ialah Huawei Indonesia.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Sekretaris Kementerian PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu dan Vice President, Director of the Board Huawei Indonesia, James Sun, di Huawei Innovation Center di Jakarta.
Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia James Sun meyakini langkah kecil ini akan membawa dampak yang besar bagi pemberdayaan perempuan dan juga anak-anak.
"Saya percaya bahwa era digital ini membutuhkan lebih banyak pemimpin perempuan. Hal ini tidak hanya menjadi pengakuan dan inspirasi bagi kekuatan perempuan tetapi juga menjadi motor penggerak perkembangan ekonomi digital,” ujar James Sun.
Sejalan dengan kerjasama ini, Huawei berkomitmen untuk mendukung transformasi digital secara khusus menyasar perempuan melalui program pengembangan 100 ribu talenta digital yang lebih menekankan kesetaraan gender.
Kerja sama tersebut mengangkat tema “Peningkatan Sinergitas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Menuju Transformasi Digital yang Responsif Gender dan Ramah Anak”.
"Perempuan juga berpeluang untuk menambah penghasilan, meningkatkan prospek pekerjaan, hingga memperoleh berbagai pengetahuan dan wawasan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensinya. Kecanggihan yang ditawarkan teknologi mendukung perempuan untuk semakin berdaya dan mampu berkontribusi di semua bidang, terutama dalam ekonomi digital,” ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Kementerian PPPA mengharapkan adanya kolaborasi yang intensif dalam kerja sama ini untuk menciptakan pemberdayaan dan kepemimpinan perempuan di era transformasi digital.
Terdapat dua kegiatan prioritas yang dikukuhkan dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan teknologi ini, pertama peningkatan literasi dan kecakapan digital bagi perempuan dan anak.
Kedua peningkatan akses terhadap internet aman dan perangkat digital bagi perempuan dan anak.
Dua kegiatan tersebut sejalan dengan langkah Pemerintah untuk bisa menyediakan ekosistem serta ruang digital yang aman bagi seluruh gender dan ramah anak.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Lenny N. Rosalin menegaskan kolaborasi dunia usaha dan pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang aman dan inklusif nantinya juga berpengaruh pada peningkatan peran perempuan di ekosistem anyar ini.
Tidak hanya menghadirkan akses setara, harapannya para perempuan bisa ikut berkontribusi pada ekonomi digital di Indonesia yang pertumbuhannya tengah pesar berkembang dalam beberapa waktu terakhir.
“Upaya bersama tersebut sangat diperlukan untuk mengubah budaya patriarki yang telah berakar sejak lama agar status perempuan ditempatkan secara setara dan kontribusinya terutama dalam ekonomi diperhitungkan,” ujar Lenny.
Ada pun perusahaan teknologi yang terlibat dalam kegiatan kerjasama ini ialah Huawei Indonesia.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Sekretaris Kementerian PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu dan Vice President, Director of the Board Huawei Indonesia, James Sun, di Huawei Innovation Center di Jakarta.
Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia James Sun meyakini langkah kecil ini akan membawa dampak yang besar bagi pemberdayaan perempuan dan juga anak-anak.
"Saya percaya bahwa era digital ini membutuhkan lebih banyak pemimpin perempuan. Hal ini tidak hanya menjadi pengakuan dan inspirasi bagi kekuatan perempuan tetapi juga menjadi motor penggerak perkembangan ekonomi digital,” ujar James Sun.
Sejalan dengan kerjasama ini, Huawei berkomitmen untuk mendukung transformasi digital secara khusus menyasar perempuan melalui program pengembangan 100 ribu talenta digital yang lebih menekankan kesetaraan gender.