Beijing (ANTARA) - Pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Bali tahun lalu yang mengupayakan pemulihan hubungan bilateral, terhambat oleh insiden "balon mata-mata".
"Apa yang dilakukan AS berdampak besar pada upaya dan kemajuan yang dibuat oleh China dan AS dalam menstabilkan hubungan bilateral sejak pertemuan para pemimpin di Bali," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Rabu.
Pihaknya juga menentang sanksi yang dijatuhkan AS terhadap sejumlah perusahaan China terkait pesawat sipil nirawak yang disebut-sebut sebagai "balon mata-mata" itu.
"China sangat menentang hal itu dan akan mengambil tindakan balasan terhadap entitas AS sesuai dengan undang-undang karena telah merusak kedaulatan dan keamanan China," ujarnya dalam pengarahan pers reguler.
Wang menyatakan bahwa masuknya pesawat sipil China tak berawak ke wilayah udara AS itu murni merupakan peristiwa yang tidak disengaja, tidak diduga, dan disebabkan oleh force majeure.
China telah berulang kali mengomunikasikan hal itu kepada pihak AS. China mengecam reaksi AS yang berlebihan dengan menembak jatuh balon udara tersebut sehingga meningkatkan ketegangan kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu.
"AS juga menjadikan insiden itu sebagai alasan untuk menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan dan institusi China," ucapnya menyayangkan.
Ia bahkan menuding AS sejak Mei tahun lalu meluncurkan sedikitnya sepuluh kali balon yang mampu terbang tinggi di wilayah udara China, termasuk di atas Xinjiang dan Tibet, tanpa persetujuan pihak terkait di China.
"China telah mengatasi penerbangan balon ilegal AS melintasi wilayah udara kami secara profesional. Sebaliknya, AS bereaksi berlebihan terhadap masuknya pesawat sipil China yang tidak disengaja ke wilayah udaranya yang disebabkan oleh force majeure," ujar Wang.
Oleh sebab itu, Beijing mendesak AS memberikan penjelasan kepada China dan komunitas internasional, berhenti mencoreng dan menyerang China serta tidak lagi menyesatkan pandangan publik AS dan komunitas internasional.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan kunjungannya ke Beijing pada Jumat (3/2) terkait insiden balon mata-mata China di wilayah udara AS. Kunjungan Blinken tersebut untuk menindaklanjuti pertemuan Xi-Biden di Bali pada 15 November 2022.
Berita Terkait
Pakar nilai PKS belum gabung koalisi Prabowo karena ada penentangan
Selasa, 30 April 2024 14:34 Wib
AHY nobar Indonesia vs Uzbekistan bersama ribuan warga Banyuwangi
Selasa, 30 April 2024 9:37 Wib
Polri komitmen sinergi wujudkan Sulteng lebih maju
Senin, 29 April 2024 16:03 Wib
MK mulai gelar sidang perdana perkara PHPU Pileg 2024
Senin, 29 April 2024 9:38 Wib
Pengajuan kasasi dan PK secara elektronik di MA mulai berlaku 1 Mei
Minggu, 28 April 2024 13:04 Wib
Gerindra tegaskan Prabowo belum pernah keluarkan susunan kabinet resmi
Minggu, 28 April 2024 12:59 Wib