Legenda bulu tangkis Indonesia Rudy Hartono memprediksi bahwa dua sektor atlet tuan rumah akan mampu menembus final Indonesia Open 2023.
Prestasi para pebulu tangkis Indonesia pada ajang terkini yang diikuti sedang menurun. Pada Singapore Open, hanya Anthony Sinisuka Ginting yang mampu mencapai fase semifinal.
Meski demikian, Rudy yang masuk dalam Hall of fame BWF memprediksi bahwa terdapat dua sektor yang berpeluang besar mencapai partai puncak.
"Ganda putra, dan masih ada di ganda campuran. Nah itu probabilitas yang kelihatan nyata adalah di situ," kata Rudy setelah mengikuti acara HSBC Meet and Greet with Badminton Legends, di Jakarta, Sabtu sore.
Secara jumlah, ganda putra memang menjadi sektor yang paling banyak diikuti oleh para atlet Indonesia. Total terdapat enam pasangan asal Indonesia di nomor ganda putra yakni pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Leo Rolly/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Yacob.
Sedangkan untuk ganda campuran, terdapat lima pasangan yang mewakili Indonesia. Mereka adalah mewakili Indonesia. Mereka adalah Praveen Jordan/Melati Daeva, Rehan Naufal/Lisa Ayu, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas, Dejan Febriansyah/Gloria Emmanuele, dan Zachariah Josiahno/Hediana Julimarbela.
Saat ditanyai mengenai kekuatan tunggal putra Indonesia, pemilik tujuh gelar juara beruntun All-England itu mengatakan situasinya masih belum pasti.
"Ya tunggal putra itu kan masih 50:50. Bisa saja pada waktunya jadi bagus. Kita juga berharap ini bisa terjadi," ucap Rudy.
Pria 73 tahun itu juga mengatakan bahwa berimbangnya kekuatan bulu tangkis saat ini disebabkan karena olahraga tersebut sudah semakin diminati banyak orang di berbagai penjuru dunia.
"Ya ini menunjukkan bahwa olahraga bulu tangkis sudah mulai banyak peminatnya. Jadi dari negara-negara yang dulunya belum bisa masuk final, kemudian masuk final. Artinya olahraga yang cukup dikenal di masyarakat, terutama bulu tangkis itu dikenal di Asia," pungkasnya.
Meski demikian, Rudy yang masuk dalam Hall of fame BWF memprediksi bahwa terdapat dua sektor yang berpeluang besar mencapai partai puncak.
"Ganda putra, dan masih ada di ganda campuran. Nah itu probabilitas yang kelihatan nyata adalah di situ," kata Rudy setelah mengikuti acara HSBC Meet and Greet with Badminton Legends, di Jakarta, Sabtu sore.
Secara jumlah, ganda putra memang menjadi sektor yang paling banyak diikuti oleh para atlet Indonesia. Total terdapat enam pasangan asal Indonesia di nomor ganda putra yakni pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Leo Rolly/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Yacob.
Sedangkan untuk ganda campuran, terdapat lima pasangan yang mewakili Indonesia. Mereka adalah mewakili Indonesia. Mereka adalah Praveen Jordan/Melati Daeva, Rehan Naufal/Lisa Ayu, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas, Dejan Febriansyah/Gloria Emmanuele, dan Zachariah Josiahno/Hediana Julimarbela.
Saat ditanyai mengenai kekuatan tunggal putra Indonesia, pemilik tujuh gelar juara beruntun All-England itu mengatakan situasinya masih belum pasti.
"Ya tunggal putra itu kan masih 50:50. Bisa saja pada waktunya jadi bagus. Kita juga berharap ini bisa terjadi," ucap Rudy.
Pria 73 tahun itu juga mengatakan bahwa berimbangnya kekuatan bulu tangkis saat ini disebabkan karena olahraga tersebut sudah semakin diminati banyak orang di berbagai penjuru dunia.
"Ya ini menunjukkan bahwa olahraga bulu tangkis sudah mulai banyak peminatnya. Jadi dari negara-negara yang dulunya belum bisa masuk final, kemudian masuk final. Artinya olahraga yang cukup dikenal di masyarakat, terutama bulu tangkis itu dikenal di Asia," pungkasnya.
