Ia menjelaskan, Sulawesi Tengah masuk dalam daerah endemik penyakit rabies, sehingga faktor cuaca ekstrem dapat mempengaruhi virus menyerang hewan penular rabies (HPR), seperti anjing, kucing dan kera yang akan membuat merasa terganggu dan kemudian menggigit manusia.
Rabies merupakan penyakit hewan menular yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia maupun hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies ditularkan melalui saliva atau air liur dengan menggigit atau mengenai luka terbuka.
Anjing dan kucing, kat adia, sebagai hewan pembawa rabies, maka pemilik hewan perlu mengecek kondisi kesehatan hewan secara berkala dan vaksinasi secara rutin.
Ia juga meminta warga agar merawat hewan peliharaannya dengan baik, seperti memberi makan, mengkandangkan, tidak membiarkan hewan peliharaannya mencari makan sendiri sehingga dikhawatirkan akan mengganggu orang lain.
Dandy mengatakan pihaknya telah mengalokasikan sebanyak 7.000 vaksin hewan yang didistribusikan kepada setiap kabupaten dan kota sehingga pengendalian penyakit rabies dapat dicegah.
"Jika tergigit anjing, pertolongan pertama adalah cuci bekas gigitannya langsung dengan sabun dan air mengalir, dan segera ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan vaksin,” katanya.
Kondisi penyakit rabies di provinsi itu masih terkendali dengan sepanjang tahun 2023 ini, belum ada laporan terkait kasus gigitan pada manusia, namun warga diminta tetap waspada dan selalu memperhatikan kondisi hewan peliharaan dengan baik