Temanggung (ANTARA) - Pusat Studi Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (PSPPP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Sekolah Kopi Gemawang (SKG) Temanggung mengadakan pelatihan budi daya dan pascapanen kopi petani Desa Kebakalan, Kabupaten Kebumen.
Peneliti dari PSPPP UNS Danang Purwanto di Temanggung, Kamis, mengatakan pelatihan berlangsung di Sekolah Kopi Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Danang mengatakan pelatihan ini merupakan wujud kerja sama yang telah menjadi komitmen dalam perjanjian kerja sama tahun 2021 antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS, Kecamatan Gemawang, dan Sekolah Kopi Gemawang (SKG).
Ia menyampaikan kegiatan ini merupakan inisiasi dari PSPPP UNS Surakarta melalui program kemitraan masyarakat pada 2023.
Menurut dia kegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas petani kopi dalam melakukan budi daya kopi.
Dalam pelatihan budi daya, petani diajarkan bagaimana cara menyambung batang, pemangkasan, dan petik merah.
Selain itu, dalam pelatihan pascapanen petani diajarkan untuk mensortasi biji kopi, pemecahan kulit menggunakan pulper hingga roasting.
Kepala Desa Kebakalan Wiwit mengatakan bahwa masyarakat telah melakukan budi daya kopi, namun hasilnya belum maksimal.
Ia menuturkan masyarakat Desa Kebakalan waktu itu menerima bantuan sebanyak 27 ribu bibit tanaman kopi dan ditanam di lahan seluas 30 hektare milik Perhutani.
Bantuan bibit tersebut diberikan kepada Lembaga Masyarakat Hutan Desa (LMDH) Kebakalan yang beranggotakan 70 orang. Namun, petani Kopi di Desa Kebakalan belum memiliki pengetahuan tentang budidaya kopi, sehingga produktivitas buah kopi yang dihasilkan sangat rendah.
"Dari 500 tanaman kopi hanya menghasilkan 20 kilogram buah kopi. Oleh karena ini, kami mengajukan pendampingan kepada UNS tahun lalu," katanya.
Peneliti UNS Widiyanto mengatakan bahwa Desa Kebakalan memiliki potensi alam yang bagus dan masyarakat sedang memulai untuk budi daya kopi. Namun, permasalahannya dari segi budi daya dan pengolahan kopi mereka belum memiliki pengalaman.
Ia menyampaikan dalam beberapa tahun terakhir, PSPPP UNS telah melakukan kerja sama dengan Kecamatan Gemawang dan Sekolah Kopi Gemawang untuk mengembangkan kopi robusta di Gemawang.
"Melalui kegiatan ini saya harapkan dapat menambah pengetahuan bagi petani kopi di Desa Kebakalan dalam budi daya maupun pengolahan pascapanen," katanya.
Berita Terkait
Sigi siap jadi tuan rumah Festival Kopi Nasional 2024
Kamis, 28 November 2024 16:09 Wib
Bawaslu-Sulteng telusuri bahan kampanye paslon di kemasan kopi
Kamis, 14 November 2024 10:53 Wib
Komoditas, sains, dan seni dalam bisnis kopi sangrai
Jumat, 4 Oktober 2024 9:44 Wib
Sigi latih masyarakat untuk kelola kopi tingkatkan perekonomian daerah
Kamis, 12 September 2024 19:54 Wib
Pelatihan dan sertifikasi barista di Palu
Selasa, 13 Agustus 2024 16:57 Wib
Kemendes: Palolo Sigi berpotensi hilirisasi produk kakao berbasis desa
Rabu, 7 Agustus 2024 13:51 Wib
Sigi catat harga komoditas kakao naik jadi Rp121 ribu per kilogram
Senin, 5 Agustus 2024 18:31 Wib
Organisasi-ROA dampingi kelompok penghidupan hijau promosi produk kopi
Selasa, 9 Juli 2024 6:12 Wib