"Keberhasilan DTS 2024 akan sangat tergantung pada komunikasi, informatika, persandian, dan statistik serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota dalam menghadapi era revolusi Industri 4.0 dan era society 5.0 menuju Indonesia Emas," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo Santik) Provinsi Sulawesi Tengah Sudaryano R. Lamangkona di Palu, Selasa.
Sudaryano saat membuka rapat penjajakan kerja sama di Palu, Selasa, mengtakan DTS merupakan program beasiswa pelatihan dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusianya (SDM) Kementerian Kominfo yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing Aparatur Sipil Negara (ASN), angkatan kerja muda, tenaga pendidik, dan UMKM.
Sudaryano mengatakan, dalam konteks perkembangan teknologi, informasi dan era digital saat ini, peran Diskominfo Santik Provinsi Sulawesi Tengah menjadi semakin penting.
Ia menilai sebagai instansi yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengelola sektor-sektor ini, peran strategis Diskominfo Santik menjadi penting dalam menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital ini.
Karena itu, dia menyatakan komitmen penuh untuk mendukung segala upaya yang dilakukan dalam kerangka DTS 2024 yang diharapkan dapat mencetak generasi unggul di bidang digital, serta membangun fondasi yang kokoh demi kemajuan Provinsi Sulawesi Tengah.
"Mari kita bersama-sama menjadikan DTS 2024 sebagai tonggak awal bagi kemajuan dunia digital di Sulawesi Tengah," katanya.
Sementara itu, Plt. Kepala BPSDMP Kominfo Manado Arsyad menyampaikan bahwa pelaksanaan program DTS Tahun 2024 ini merupakan upaya membangun sinergi dan mengoptimalkan akselerasi transformasi digital di Indonesia.
Ia berharap pada rapat tersebut, seluruh peserta rapat dapat memberikan masukan dan saran agar dapat berkolaborasi untuk mencapai target dan mensukseskan kegiatan DTS tahun 2024 ini.
"Untuk akademi Digital Talent Scholarship, BPSDMP Kominfo Manado memiliki target peserta 6.010 orang pada tahun 2024," kata Arsyad.
Sementara untuk target per akademi, di antaranya Digital Entrepreneurship Academy (DEA) sebanyak 2.160 peserta, Thematic Academy (TA) sebanyak 1.350 peserta, Government Transformation Academy (GTA) menargetkan 1.000 peserta, Vocational School Graduate Academy (VSGA) dengan 1.300 peserta dan Fresh Graduate Academy (FGA) sebanyak 200 peserta.*
