Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, berkomitmen tetap memprioritaskan pengembangan jagung pada 2024 sebagai upaya meningkatkan produksi pangan di daerah.
"Pertanian jagung masih diminati petani, sehingga pemerintah mengupayakan bantuan benih untuk menggenjot produksi dan produktivitas komoditas tersebut," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong Dadang Priatna Jaya di Parigi, Jumat.
Ia menjelaskan, tahun ini pemerintah menggelontorkan bantuan benih jagung untuk kebutuhan lahan seluas 4.475 hektare yang bersumber dari dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Parigi Moutong 2024.
Kebutuhan 4.475 hektare itu terbagi atas 3.500 bantuan benih bersumber dari APBN dan 975 hektare untuk bantuan benih bersumber dari APBD.
"Benih jagung bersumber dari APBN varietas Betras yang merupakan benih unggul produk dalam negeri," ujarnya.
Ia mengemukakan, benih yang akan disalurkan kepada petani diutamakan pada wilayah-wilayah sentra komoditas jagung, karena dari 23 kecamatan di daerah itu tidak semuanya memiliki lahan pertanian jagung.
Selain bantuan benih, katanya, pemerintah juga mengikutkan bantuan pupuk dalam mendukung upaya peningkatan produksi.
"Bantuan pupuk dari Kementerian Pertanian tidak sebanyak bantuan benih, kemungkinan Parigi Moutong mendapat alokasi sarana produksi pertanian (pupuk) untuk kebutuhan 500 hektare lahan pertanian jagung, sebab alokasi pupuk untuk Sulawesi Tengah tahun ini hanya sekitar 2.000 hektare," tutur Dadang.
Sektor pertanian masih menjadi andalan kabupaten ini, baik sub sektor tanaman pangan maupun hortikultura dengan berbagai jenis komoditas yang di kembangkan.
Di sisi lain, Parigi Moutong juga merupakan salah satu daerah sentra pertanian dalam memenuhi ketahanan pangan Sulteng.
Menurut data statistik, produksi jagung Sulteng pada 2023 mencapai 265.281 ton dengan jumlah konsumsi per tahun sebanyak 7.166 ton, atau mengalami surplus 258.115 ton.