Risiko leptospirosis pada anak saat musim hujan

id penyakit musim hujan,tips sehat,leptospirosis,ahli,tips kesehatan

Risiko leptospirosis pada anak saat musim hujan

Arsip - Sejumlah anak main air saat banjir di Kelurahan Kupang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Jumat (3/2/2023). Air banjir yang terkontaminasi kencing tikus bisa menjadi penular penyakit leptospirosis. ANTARA/Muhammad Fauzi Fadilah

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof DR dr Rini Sekartini, SpAK mengatakan bahwa leptospirosis merupakan satu dari sejumlah penyakit yang dapat menyerang anak saat musim hujan.

"Leptospirosis ini diakibatkan karena bakteri leptospira sp yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya," ujar Rini ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.

Dia menyebutkan, sejumlah penyakit yang biasa muncul saat musim hujan, antara lain demam berdarah dengue, influenza, dan diare.

Adapun gejala-gejala leptospirosis tersebut, ujarnya, yaitu demam tinggi hingga menggigil, nyeri kepala, nyeri otot khususnya di daerah betis, sakit tenggorokan disertai batuk kering, mata merah dan kulit menguning, mual hingga muntah-muntah dan disertai diare.

Dia menyebutkan, penularannya paling sering terjadi melalui kencing tikus yang terbawa oleh air banjir.

"Jadi hindari anak main di air banjir," katanya.

Rini mengatakan, apabila terkena penyakit tersebut, anak perlu segera dibawa ke dokter untuk memastikan penyakitnya. Penanganan pertama penyakit itu yaitu dengan menurunkan demam atau sakit kepala.

"Berbagai gejala leptospirosis biasanya akan membaik dalam 1 minggu," dia menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Rini menyebutkan sejumlah langkah guna menjaga kesehatan anak saat musim hujan, antara lain menjaga kebersihan diri.

"Pastikan pada saat hujan, kebersihan diri dan penyedia makanan harus diperhatikan. Cuci tangan dengan benar, 7 langkah cuci tangan usahakan dengan air yang mengalir," katanya.

Selain itu, anak dan pengasuhnya perlu mencuci tangan hingga bersih setelah buang air besar atau kecil.

Kemudian, ujarnya, membersihkan bahan makanan, seperti sayuran, dengan air mengalir, dan memasak makanan sampai matang.

"Asupan nutrisi tetap perhatikan isi piring. Cukupi kebutuhan akan karbohidrat, protein lemak dan vitamin mineral," dia menambahkan.

Dia juga mengingatkan soal asupan cairan yang cukup yang sesuai dengan usia anak.

"Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman. Cairan dari minuman dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah," Rini menjelaskan.

Selain itu, pemberian vitamin yang cukup, imunisasi, serta tidur yang cukup.