Tokyo (ANTARA) - Universitas Tokyo, Jepang, berencana meluncurkan program kuliah gabungan sarjana dan magister dengan masa studi lima tahun pada musim gugur 2027 dengan 50 persen dari total 100 kuota untuk mahasiswa asing.
Menurut sumber universitas pada Senin, program kuliah lima tahun itu merupakan kombinasi dari perkuliahan dengan gelar sarjana bermasa studi empat tahun dan gelar master satu tahun yang bertujuan mengembangkan bakat kepemimpinan dalam menyelesaikan masalah global seperti perubahan iklim.
Sumber itu memaparkan, saat mendaftar dalam program yang direncanakan, mahasiswa juga dapat memilih program studi yang sudah ditawarkan di tingkat sarjana dan pascasarjana di universitas sesuai dengan minat di berbagai bidang keilmuan.
Dalam jangka waktu lima tahun itu, mahasiswa akan diwajibkan untuk mendapatkan pengalaman dari program di luar universitas selama satu tahun baik dengan mengikuti magang di perusahaan maupun belajar di luar negeri, tambahnya.
Pendaftaran program belajar baru itu akan dimulai pada musim gugur dengan kegiatan perkuliahan memakai bahasa Inggris. Penerimaan juga akan dilakukan dalam format yang berbeda dari proses ujian tradisional sebagai upaya untuk menerima orang-orang dari beragam latar belakang.
Adapun tujuan pembentukan program kuliah kombinasi adalah meningkatkan rasio mahasiswa asing menjadi 30 persen atau lebih pada tingkat sarjana dan 40 persen atau lebih pada tingkat pascasarjana pada tahun 2049, naik dari masing-masing 4,6 persen dan 33 persen pada bulan November 2023.
Nantinya, masih menurut sumber itu, Universitas Tokyo akan mengundang peneliti dari universitas asing dan perusahaan swasta untuk mengajar mata kuliah program tersebut. Pendanaannya berasal dari keuntungan yang dihasilkan dari investasi dana universitas itu sendiri.
Kendati akan diluncurkan pada 2027, universitas akan mengumumkan peluncuran program baru pada Maret 2025 setelah memutuskan rincian ujian masuk dan kredit yang diperlukan untuk kelulusan, lanjutnya.
Sumber : Kyodo