KLM Bakau Rangsang Tenggelam Akibat Lambung Bocor

id Kapal Karam

KLM Bakau Rangsang Tenggelam Akibat Lambung Bocor

Ilustrasi FOTO ANTARA/Ampelsa. (saa)

"KLM Bakau Rangsang tenggelam setelah lambung kapal bocor dihantam gelombang sekitar pukul 19.30 WIB," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun, Letkol Laut (P) Sawa
Karimun - Kapal Layar Motor Bakau Rangsang GT 78 tenggelam di perairan Takong Hiu, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau pada Senin (25/9) malam, akibat mengalami kebocoran pada lambung kapal.

"KLM Bakau Rangsang tenggelam setelah lambung kapal bocor dihantam gelombang sekitar pukul 19.30 WIB," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun, Letkol Laut (P) Sawa melalui Perwira Pelaksana (Palaksa) Mayor Laut Ashari Sunan Abidin di Tanjung Balai Karimun, Selasa.

Mayor Ashari mengatakan KLM Bakau Rangsang GT 78 tenggelam beserta muatannya berupa 150 ton kelapa bulat yang diangkut dari Tanjungsamak, Kecamatan Rangsang Timur, Meranti, Riau menuju Port Klang Malaysia.

Posisi tenggelam kapal tersebut berada pada koordinat 1 derajat 0' 30" lintang utara dan 103 derajat 8' 10" bujur timur.

"Posisi tersebut berada persis di antara perairan Takong Hiu dan Pulau Rangsang," ucapnya.

Dia menuturkan, proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat karena saat itu kapal patroli Pos Pengamat Pembantu (Posmattu) Meral sedang menggelar patroli di perairan tersebut.

Meski kapal dan muatannya tenggelam dengan cepat, lima awak kapal termasuk nakhoda Jufrizal berhasil diselamatkan dengan dibantu satu tugboat yang kebetulan melintas di perairan tersebut.

"Seluruh awak kapal berhasil diselamatkan dan sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing," ucapnya.

Menurut dia, perairan Takong Hiu yang berbatasan dengan perairan Rangsang dan Selat Malaka rawan terjadi kecelakaan laut.

"Perairan tersebut merupakan pusat pertemuan arus laut. Kapal yang melintas harus hati-hati karena ombaknya sangat besar," katanya.

Dia mengimbau pelaku pelayaran tetap waspada apalagi jika berlayar pada malam hari.

"Pelaku pelayaran waspada dengan menyiapkan peralatan keselamatan dan radio komunikasi jika sewaktu-waktu mengalami musibah," tambahnya.(KR-RDT)