Southgate masih pikir-pikir latih lagi Inggris
Jakarta (ANTARA) - Gareth Southgate mengungkapkan perlu waktu untuk merenungkan apakah akan terus menjadi manajer Inggris setelah timnya kalah 1-2 dari Spanyol dalam final Euro 2024, Senin dini hari.
The Three Lions kini kalah dua kali berturut-turut dalam dua final Piala Eropa setelah tiga tahun lalu di kandang sendiri juga gagal akibat menyerah lewat adu penalti melawan Italia.
Southgate, yang kontraknya habis akhir tahun ini, juga mengantarkan Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018 dan perempat final Piala Dunia 2022.
Namun dia belum mampu mengakhiri penantian panjang negaranya untuk tampil sebagai juara, baik Piala Eropa maupun Piala Dunia sejak Piala Dunia 1966.
“Saya perlu berbicara dengan orang-orang penting di belakang layar dan jelas saya tak mau cepat-cepat membahasnya secara terbuka," kata Southgate tentang masa depannya.
"Tak diragukan lagi, Inggris mempunyai pemain-pemain muda yang luar biasa hebat dan bahkan para pemain muda saat ini sudah banyak berpengalaman dalam berbagai turnamen," sambung dia seperti dikutip AFP pada Senin.
"Banyak dari skuad saat ini akan bertahan dalam waktu dua, empat, enam, delapan tahun ke depan. Kami kini konsisten mengikuti pertandingan-pertandingan penting, jadi memenangkan final menjadi langkah terakhir yang belum bisa kami lakukan," kata Southgate.
"Para pemain kami sudah tampil luar biasa, mereka mempersembahkan malam yang luar biasa kepada semua orang. Malam ini kami gagal karena kami tidak menguasai bola dengan cukup baik," katanya, lagi.
Tetapi dia mengakui Spanyol mendominasi penguasaan bola yang membuat timnya seperti menyerah.
"Pada akhirnya kami kalah dari tim yang lebih bagus dan kami harus merenungkan bagaimana hal itu bisa terjadi," tambah Southgate. “Bagi saya, kuncinya adalah posisi bola dan kami tidak begitu mengontrol bola."
The Three Lions kini kalah dua kali berturut-turut dalam dua final Piala Eropa setelah tiga tahun lalu di kandang sendiri juga gagal akibat menyerah lewat adu penalti melawan Italia.
Southgate, yang kontraknya habis akhir tahun ini, juga mengantarkan Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018 dan perempat final Piala Dunia 2022.
Namun dia belum mampu mengakhiri penantian panjang negaranya untuk tampil sebagai juara, baik Piala Eropa maupun Piala Dunia sejak Piala Dunia 1966.
“Saya perlu berbicara dengan orang-orang penting di belakang layar dan jelas saya tak mau cepat-cepat membahasnya secara terbuka," kata Southgate tentang masa depannya.
"Tak diragukan lagi, Inggris mempunyai pemain-pemain muda yang luar biasa hebat dan bahkan para pemain muda saat ini sudah banyak berpengalaman dalam berbagai turnamen," sambung dia seperti dikutip AFP pada Senin.
"Banyak dari skuad saat ini akan bertahan dalam waktu dua, empat, enam, delapan tahun ke depan. Kami kini konsisten mengikuti pertandingan-pertandingan penting, jadi memenangkan final menjadi langkah terakhir yang belum bisa kami lakukan," kata Southgate.
"Para pemain kami sudah tampil luar biasa, mereka mempersembahkan malam yang luar biasa kepada semua orang. Malam ini kami gagal karena kami tidak menguasai bola dengan cukup baik," katanya, lagi.
Tetapi dia mengakui Spanyol mendominasi penguasaan bola yang membuat timnya seperti menyerah.
"Pada akhirnya kami kalah dari tim yang lebih bagus dan kami harus merenungkan bagaimana hal itu bisa terjadi," tambah Southgate. “Bagi saya, kuncinya adalah posisi bola dan kami tidak begitu mengontrol bola."