Komisioner pertahanan: Uni Eropa hadapi banyak ancaman eksistensial

id Kepala pertahanan, UE, Ancaman

Komisioner pertahanan: Uni Eropa hadapi banyak ancaman eksistensial

Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Retiono Kunto (kiri) mewakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari berfoto bersama pejabat Sefine Shipyard Turki saat acara pemotongan baja pertama kapal cepat rudal 70 meter pesanan Indonesia di galangan kapal Sefine Shipyard, Altinova, Turki, Rabu (30/10/2024). ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI AL.

Athena (ANTARA) - Uni Eropa tengah menghadapi banyak ancaman eksistensial, kata komisioner blok tersebut untuk bidang pertahanan dan antariksa pada Rabu (6/11).

Andrius Kubilius menyebut peperangan konvensional, serangan hibrida, dan militerisasi antariksa sebagai ancaman selama sidang konfirmasi yang digelar oleh Komite Urusan Luar Negeri dan Industri, Penelitian, dan Energi Parlemen Eropa.

Sembari menggarisbawahi kurangnya investasi di sektor pertahanan dan pasar peralatan pertahanan Eropa yang terfragmentasi, dia memperingatkan bahwa pesaing strategis seperti China dan Rusia melampaui blok tersebut dalam belanja pertahanan.

Mengingat latar belakang tersebut, Kubilius mendesak anggota parlemen Eropa untuk mendukung upayanya untuk menciptakan Uni Pertahanan Eropa yang sesungguhnya.

Uni Eropa, tanpa bersaing dengan NATO, perlu membantu mengembangkan kemampuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan rencana pertahanan dan pencegahan militer NATO, katanya.

Kubilius mengatakan pihak Uni Eropa harus mencapai pasar tunggal yang sesungguhnya dalam bidang pertahanan karena mempertimbangkan banyaknya kebutuhan belanja bersama yang lebih baik untuk pertahanan blok tersebut.

Terkait antariksa, dia menegaskan bahwa Eropa harus menjadi bagian dari "revolusi antariksa."

UE perlu terus memajukan program unggulan antariksa dan berupaya memastikan akses otonomi Eropa ke luar angkasa, katanya.

Kebijakan pinjaman Bank Investasi Eropa dapat berkembang, dan kerangka keuangan tahun jamakl berikutnya harus memiliki batas pengeluaran yang lebih besar untuk pertahanan dan antariksa, tambahnya.

Sumber: Anadolu-OANA