Jakarta (ANTARA) - Juara kelas welter (77,1 kg) Ultimate Fighting Championship (UFC) Jack Della Maddalena menyebutkan dirinya akan menghadapi laga yang sulit saat melawan Islam Makhachev untuk mempertahankan gelar juaranya.
"Ia (Islam Makhachev) adalah atlet nomor satu dalam hal pukulan, maka itu akan menjadi laga yang sulit," kata Jack Della Maddalena dalam laporan laman MMA Fighting yang dipantau di Jakarta, Senin.
Maddalena merebut gelar juara kelas welter UFC dari Belal Muhammad dalam laga utama UFC 315 di Montreal, Kanada.
Kemenangan atlet asal Australia itu membuka peluang bagi juara kelas ringan (70,3 kg) UFC Islam Makhachev naik ke kelas welter untuk mengejar gelar juara dua divisi berbeda.
Makhachev sebelumnya berjanji tidak akan naik ke kelas welter jika masih dikuasai Belal Muhammad yang merupakan sahabat dan rekan satu timnya. Namun, keputusan petarung asal Dagestan, Rusia, itu berubah ketika gelar juara direbut Maddalena.
Setelah merebut gelar juara, Maddalena tahu bahwa ia akan mempertahankan gelarnya untuk pertama kalinya melawan Makhachev.
Ia pun mengaku siap menyambut laga tersebut. Ia meyakini bahwa laga mereka akan sangat mirip antara Makhachev dan Muhammad, dengan beberapa peringatan.
"Saya kira Islam adalah versi yang lebih baik dari Belal," katanya.
Ia mengatakan, timnya akan mempelajari semua laga Makhachev dan membuat rencana permainan yang solid lalu mulai berkerja keras.
Mulai dari sekarang, ia melanjutkan, akan mulai mencari cara untuk mengalahkan Makhachev, termasuk cara untuk kembali berdiri, menyarangkan takedown.
"Namun saya cukup yakin dapat menyelesaikan laga ini," katanya.
Maddalena pun berencana untuk bekerja sama dengan juara kelas bulu saat ini Alexander Volkanovski asal Australia yang pernah berbagi oktagon dengan Makhachev dalam dua kesempatan yang berbeda, yang semuanya dimenangi Makhachev.
Ia berencana menggali informasi dari Volkanovski sebelum laga melawan Makhachev.
"Ya, 100 persen, saya memang berencana. Setelah dua laga terakhir, saya menghabiskan sedikit waktu di Woolongong. Jadi ya, saya pikir, [itu akan] mungkin menjadi perhentian pertama untuk pergi ke Woolongong, berbicara dengan Volk, dan melihat apa yang dia perhitungkan," katanya.