Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengajak masyarakat dan semua pihak untuk melestarikan kuliner lokal untuk menjadi identitas budaya di daerah itu.
Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae mengatakan salah satu upaya pemerintah daerah (pemda) guna pelestarian kuliner lokal itu dengan melakukan kegiatan lomba cipta menu makanan lokal beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
"Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Sigi ke-17 untuk menunjukkan kreativitas dalam pengolahan makanan serta juga menguatkan kembali pentingnya konsumsi pangan lokal yang sehat dan bergizi," kata Rizal Intjenae di Desa Kalukubula, Minggu.
Ia mengemukakan Kabupaten Sigi sendiri memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat potensial untuk mendukung kemandirian pangan.
"Di Sigi tersedia berbagai hasil-hasil pertanian lokal seperti sagu, jagung, singkong, ubi jalar, pisang, dan sukun, merupakan bahan pangan fungsional yang jika diolah dengan tepat dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga sekaligus meningkatkan pendapatan rumah tangga," ucapnya.
Ia menuturkan lomba cipta menu makanan lokal beragam yang bergizi menjadi wahana edukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan aman dan seimbang.
"Tentunya ini bisa sebagai upaya konkret dalam menanggulangi masalah gizi khususnya stunting di Kabupaten Sigi," sebutnya.
Rizal berharap kegiatan lomba cipta menu makanan lokal dapat menjadi agenda tahunan dan dikembangkan hingga ke tingkat desa dan sekolah-sekolah.
"Untuk jurinya ini dari tim profesional dari ahli gizi, chef lokal, dan perwakilan dari TP PKK Kabupaten Sigi dengan kriteria penilaian meliputi kreativitas, cita rasa, nilai gizi, penyajian, dan penggunaan bahan lokal," katanya.
Diketahui Kabupaten Sigi mencatat terjadi kenaikan kasus stunting di daerah itu pada tahun 2024 mencapai 33 persen.
Selama tiga tahun terakhir sejak 2021 hingga 2023 angka stunting di Sigi turun, tetapi untuk tahun 2024 mengalami kenaikan 6,6 persen dari 26,4 persen menjadi 33 persen.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulteng terdapat lima kabupaten/kota di Sulteng mengalami kenaikan kasus stunting tahun 2024, seperti Banggai Kepulauan menjadi 28,4 persen, Buol 36,9 persen, Sigi 33,0 persen, Banggai Laut 26,6 persen, dan Kota Palu 25,6 persen.