Trump sebut Iran kemungkinan punya 4 situs nuklir utama

id trump,situs nuklir iran,iran

Trump sebut Iran kemungkinan punya 4 situs nuklir utama

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan terkait pembicaraan dagang AS dengan Kanada di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (27/6/2025) waktu setempat. Presiden Trump mengumumkan bahwa Amerika akan menghentikan segala negosiasi dagang dengan Kanada dan kemungkinan pemberlakuan tarif baru setelah Kanada menerapkan pajak layanan digital terhadap perusahaan teknologi AS. ANTARA FOTO/Xinhua/Hu Yousong/bar

Moskow (ANTARA) - Iran kemungkinan tidak hanya memiliki tiga, tetapi empat fasilitas nuklir utama, meskipun salah satunya dianggap kurang penting dibandingkan yang lain, kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu (30/6).

“Kami tahu mereka memiliki banyak situs, kemungkinan tiga ditambah satu lagi, tetapi itu adalah tiga situs utama mereka, dan kami tahu mereka harus menyerahkannya,” kata Trump kepada Fox News.

Kendati demikian, Presiden AS itu tidak menyebutkan secara spesifik fasilitas mana yang ia maksud.

Pada 22 Juni, AS menyerang tiga situs nuklir Iran yakni Natanz, Fordow, dan Isfahan, yang kemudian mendorong Teheran untuk meluncurkan serangan rudal terhadap Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar pada Senin (23/6).

Trump mengatakan pada Senin malam waktu setempat bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang, setelah 24 jam, akan menjadi akhir resmi dari “perang 12 hari.”

Pada Selasa (25/6). Trump menyatakan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel telah berlaku, dan mendesak kedua belah pihak untuk tidak melanggarnya.

Israel melancarkan operasi besar-besaran terhadap Iran pada dini hari 13 Juni, dengan menuduh Teheran menjalankan program nuklir militer secara rahasia. Teheran membalas dengan meluncurkan Operasi True Promise 3 pada hari yang sama, yang menargetkan sasaran militer di Israel.

Iran membantah bahwa program nuklirnya memiliki tujuan militer, sebuah klaim yang didukung oleh Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, yang mengatakan pada pekan lalu bahwa IAEA tidak memiliki bukti konkret bahwa Iran menjalankan program senjata nuklir aktif.

Sumber: Sputnik-OANA

Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.