Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menggelar pelatihan relief kertas untuk mendorong mahasiswa atau wirausaha muda menciptakan peluang usaha mandiri berbasis ekonomi kreatif (ekraf).
“Pelatihan ini diselenggarakan untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan seni kriya (mengolah kertas) menjadi produk kreatif,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Tengah Sisliandy Ponulele di Palu, Kamis.
Ia menekankan bahwa para wirausahawan tidak hanya dituntut memiliki kemampuan akademik tetapi juga diharapkan mampu menjadi pribadi yang inovatif, mandiri dan siap menciptakan peluang usaha baru.
Oleh karena itu, ia mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan meningkatkan daya saing dan kreatifitas dalam menciptakan peluang usaha mandiri berbasis ekonomi kreatif.
Pelatihan relief kertas ini diikuti oleh sejumlah wirausaha baru di kalangan mahasiswa yang memiliki minat dan bakat dalam bidang kerajinan tangan.
Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta wirausaha muda yang berasal dari Universitas Tadulako sebanyak 20 orang dan Universitas Islam Negeri Datokarama Palu sebanyak 20 orang.
“Kerajinan berbahan dasar kertas ini tidak hanya indah, tetapi juga ramah lingkungan. Dengan sentuhan kreativitas, produk ini bisa menjadi cenderamata, dekorasi, bahkan karya seni bernilai jual tinggi,” ujar beliau.
Ia mengharapkan melalui kegiatan ini, para peserta dapat meningkatkan kemampuan teknis dalam mengolah kertas menjadi karya seni, menciptakan desain yang memiliki nilai estetika dan komersial, serta memanfaatkan dan mengembangkan produk wirausaha menjadi suatu produk yang memiliki nilai estetika dan komersial.
Selain meningkatkan kemampuan individu para peserta, lanjut dia, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa dalam melihat peluang usaha dari karya seni yang dihasilkan.
"Sehingga mampu mengembangkan karya-karya inovatif yang bernilai estetis dan ekonomis dan mampu bersaing di era industri kreatif saat ini," ujarnya.
