Selama ini, kata anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Provinsi Sulteng itu, Selasa, citra Kabupaten Poso di mata internasional masih terkesan negatif.
sintuwuraya.com
Dalam arti kondisi keamanan di Poso masih dinilai belum normal sehingga warga asing, termasuk para wisatawan mancanegara enggan untuk mengunjungi objek wisata di daerah itu.
Padahal, kata dia, Poso sekarang ini sudah sangat kondusif dan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini mulai menggeliat kembali.
Menurut dia, dengan adanya lomba balap sepeda wisata internasional yang pesertanya paling besar adalah warga negara asing, maka akan menambah serta meningkatkan kepercayaan positif dunia internasional terhadap Poso.
"ini salah satu yang diharapkan pemerintah dan masyarakat Sulteng agar citra Poso semakin lebih baik di mata internasional," kata dia.
Matindas yang juga Sekretaris Umum PDI Perjuangan Provinsi Sulteng itu, yakin kegiatan TDCC yang akan berlangsung mulai 6 November 2017 dapat meningkatkan kepercayaan internasional sehingga para wisatawan mancanegara tidak lagi merasa khawatir untuk datang mengujungi daerah itu.
"Saya optimis ke depan setelah kegiatan ini berakhir dan para peserta asing kembali ke negara mereka, maka mereka akan mempromosikan kepada teman-temannya," kata Matindas.
Dengan demikian, akan semakin banyak wisatawan mancanegara datang ke Sulteng, termasuk di Kabupaten Poso yang banyak memiliki objek wisata menarik.
Padahal, kata dia, Poso sekarang ini sudah sangat kondusif dan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini mulai menggeliat kembali.
Menurut dia, dengan adanya lomba balap sepeda wisata internasional yang pesertanya paling besar adalah warga negara asing, maka akan menambah serta meningkatkan kepercayaan positif dunia internasional terhadap Poso.
"ini salah satu yang diharapkan pemerintah dan masyarakat Sulteng agar citra Poso semakin lebih baik di mata internasional," kata dia.
Matindas yang juga Sekretaris Umum PDI Perjuangan Provinsi Sulteng itu, yakin kegiatan TDCC yang akan berlangsung mulai 6 November 2017 dapat meningkatkan kepercayaan internasional sehingga para wisatawan mancanegara tidak lagi merasa khawatir untuk datang mengujungi daerah itu.
"Saya optimis ke depan setelah kegiatan ini berakhir dan para peserta asing kembali ke negara mereka, maka mereka akan mempromosikan kepada teman-temannya," kata Matindas.
Dengan demikian, akan semakin banyak wisatawan mancanegara datang ke Sulteng, termasuk di Kabupaten Poso yang banyak memiliki objek wisata menarik.
Selain meningkatkan kepercayaan internasional, juga tentu diharapkan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara di Provinsi Sulteng pada tahun-tahun mendatang semakin banyak.
Data dari Dinas Periwisata dan Ekonomi Kreatif Sulteng menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2015 mencapai lebih dua juta jiwa.
Pada 2016 dan 2017 ditargetkan meningkat hingga tiga juta jiwa orang. (skd)