Kolonodale, Sulteng (ANTARA) - Wakil Bupati Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah Djira menekankan masjid harus ramah terhadap anak dalam upaya meningkatkan pengetahuan mereka terhadap agama.
"Biarkan mereka berada di masjid. Pengurus masjid harus bijak dalam mengatur mereka, dengan begitu anak-anak akan tumbuh mencintai masjid sebagai pusat ilmu dan tempat yang ramah bagi mereka," kata Djira di Kolonodale, Morowali Utara, Jumat.
Menurut dia pengurus masjid perlu bersikap bijak dan sabar dalam mengelola kegiatan, khususnya dalam menyambut kehadiran anak-anak karena di usia dini, anak senang bermain saat di rumah ibadah pada saat melakukan ritual keagamaan.
Pada momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW anak-anak pasti memenuhi masjid, maka sebagai orang dewasa yang bijak perlu memberikan pengajaran dengan cara menasihati tanpa harus membentak.
"Menasihati jauh lebih baik ketimbang membentak. Bentakan justru dapat memicu rasa trauma dan melemahkan mental anak," ujarnya.
Ia meminta umat dalam momentum Maulid Nabi perlu meneladani sikap baginda Muhmmad SAW dalam bergaul dan berinteraksi sosial.
Djira juga menekankan pentingnya menjaga kondusifitas dan stabilitas sosial di Morowali Utara yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai agama dan suku.
"Mari kita jaga keadaan yang aman dan penuh toleransi ini untuk membangun masyarakat yang sehat, cerdas, dan sejahtera," ucapnya.
Akhir-akhir ini situasi nasional bergejolak karena tuntutan rakyat kepada pemerintah, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morut berkomitmen menjaga kondusifitas daerah, supaya aktivitas sosial ekonomi masyarakat tidak terganggu.
"Perlindungan anak dan keamanan daerah, Sama-sama penting. Maka semua pihak di kabupaten ini memiliki tanggung jawab yang sama menjaga keharmonisan antar umat beragama," tutur Djira.
