Wujudkan Indonesia Emas 2045, KPPPA dorong penguatan perlindungan anak

id Arifah Fauzi , Anugerah KPAI ,Arifatul Choiri Fauzi, Indonesia Emas 2045,perlindungan anak,Menteri PPPA

Wujudkan Indonesia Emas 2045, KPPPA dorong penguatan perlindungan anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi dalam acara Anugerah KPAI 2025, Jakarta. ANTARA/HO-KemenPPPA

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menyampaikan perlunya memperkuat ekosistem perlindungan anak sebagai fondasi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Keberanian mengadvokasi kasus, layanan ramah anak yang dibangun, hingga aksi nyata anak-anak di komunitas adalah bukti bahwa perubahan selalu bermula dari kepedulian dan keberpihakan yang konsisten kepada suara dan masa depan anak," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan hal itu pada acara Anugerah KPAI 2025.
Ia menyampaikan apresiasi atas inovasi dan praktik baik dihadirkan oleh para penerima Anugerah KPAI 2025, mulai dari daerah, sekolah, penegak hukum, lembaga layanan, hingga komunitas anak.
"Setiap penghargaan hari ini bukan hanya apresiasi, tetapi inspirasi bagi pemerintah dan masyarakat," kata dia.
Menurut dia, peningkatan pelaporan kasus melalui Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) menunjukkan dua hal penting, yaitu meningkatnya keberanian masyarakat untuk melapor dan tumbuhnya kepercayaan publik terhadap layanan pemerintah.
"Angka pelaporan bukan sekadar data. Itu adalah suara anak-anak Indonesia yang semakin berani meminta perlindungan. Negara wajib hadir memastikan setiap laporan ditangani dengan cepat, tepat, dan berpihak kepada anak," kata Menteri Arifatul Choiri Fauzi.
Pihaknya menekankan bahwa perlindungan anak merupakan agenda nasional sekaligus mandat global dalam SDGs.
Oleh karena itu, ujar dia, kolaborasi lintas sektor harus diperkuat.
"Perlindungan anak tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak. Pemerintah, lembaga negara, aparat penegak hukum, masyarakat sipil, akademisi, dunia usaha, media, dan keluarga harus bergerak bersama,” ujar dia.

Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.