Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) dan Jawa Timur (Jatim) memperkuat kerja sama ekonomi, melalui kegiatan misi dagang dan investasi, yang digelar Pemprov Jatim di Kota Palu, Sabtu.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan rasa syukurnya, karena hingga pukul 12.00 WITA, total nilai transaksi yang tercatat telah mencapai Rp1,3 triliun.
“Capaian itu menjadi pertanda bahwa pertumbuhan ekonomi kedua daerah meningkat pesat berkat misi dagang,” katanya.
Dia juga berharap agar pada kesempatan berikutnya, delegasi Sulteng dapat melakukan kunjungan balasan ke Jatim untuk memperkuat jejaring bisnis antardaerah.
“Mudah-mudahan kegiatan misi dagang ini dapat memberikan penguatan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat dua daerah,” ujarnya pula.
Sinergi kedua provinsi itu diibaratkan sebagai “jembatan emas” yang menghubungkan dua poros kekuatan ekonomi Nusantara, Sulteng dengan keunggulan sumber daya alamnya dan Jatim dengan potensi industrinya.
Wakil Gubernur Sulteng Reny Lamadjido menyampaikan apresiasi atas kunjungan rombongan Jatim yang dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
“Atas nama pemerintah daerah kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas terselenggaranya forum strategis ini,” katanya.
Kegiatan misi dagang tersebut dibuka secara simbolis melalui pemukulan gimba oleh kedua pimpinan daerah.
Rombongan Jatim hadir bersama sejumlah kepala perangkat daerah serta pelaku usaha dari berbagai organisasi, seperti Kadin, Hipmi, dan Iwapi, guna menjajaki kerja sama strategis baik antar pemerintah (G to G) maupun antarpelaku usaha (B to B).
