Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Senja telah berlalu saat puluhan petugas gabungan baru akan menunaikan tugas melaksanakan inspeksi mendadak pada salah satu blok hunian warga binaan pemasyarakatan di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Rintik hujan yang terus menebal tak menyurutkan semangat petugas yang dipimpin langsung Kalapas Kelas IIA Cikarang Urip Dharma Yoga untuk menjalankan misi mewujudkan area bebas peredaran handphone, pungli, dan penyalahgunaan narkoba atau Zero Halinar.
Waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB, tim gabungan pun menyisir kamar demi kamar hunian. Malam ini blok Yudistira menjadi sasaran giat, mulai dari kamar C1.1, dilanjutkan C1.2, C1.3, C1.4, C1.5, C2.8, C2.9, C2.10, C2.11 serta C2.12.
Tak cukup di situ, para penghuni blok juga turut menjalani tes urine untuk mengetahui apakah di dalam tubuh mereka terkandung zat adiktif termasuk kandungan narkotika dan obat-obatan terlarang.

Sejumlah barang disita mulai korek gas, kartu remi, obeng, botol parfum, kawat, pencukur kumis, sikat gigi, tali sepatu hingga telepon genggam. Semua dimusnahkan saat itu juga. Seluruh warga binaan yang diperiksa dinyatakan negatif konsumsi narkoba berdasarkan hasil tes urine.
Kegiatan pemeriksaan kamar hunian dan tes urine ini merupakan upaya deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban yang dilakukan komprehensif serta berkala guna menjaga stabilitas maupun kondusivitas di lingkungan lembaga pemasyarakatan.
Inspeksi rutin minimal dua kali sepekan bersama aparat penegak hukum ini bertujuan memastikan tidak ada ruang bagi narkoba, menjaga agar lingkungan lapas tetap sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Langkah tersebut menunjukkan keamanan dan integritas bukan sekadar aturan, tetapi budaya yang dibangun secara konsisten. Salah satu dari belasan program penuh dedikasi dan inovasi untuk menghadirkan perubahan nyata di lingkungan lapas maupun masyarakat sekitar.
Lapas Cikarang berupaya konsisten menjalankan sejumlah program akselerasi mendukung kebijakan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui semangat kolaborasi, komitmen dan kerja nyata, terus bergerak mewujudkan pemasyarakatan bersih, produktif serta berdampak bagi masyarakat.
Program itu meliputi pembangunan ketahanan pangan dengan memberdayakan warga binaan, mengembangkan pembinaan kemandirian warga melalui berbagai kegiatan pertanian dan peternakan. Dari panen sayuran segar hingga produk hewani, semua hasil dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur lapas maupun kegiatan sosial.
Di bidang pertanian, program tanam kangkung berhasil memproduksi 1.920 kilogram sepanjang tahun ini untuk disalurkan ke Dapur Harmoni Lapas Cikarang. Dari peternakan ayam petelur dengan panen mencapai 43.200 butir setahun, didistribusikan ke tata boga Bimker dan PT. Taci.
Program ini tidak hanya melatih keterampilan, tapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebanggaan warga binaan terhadap hasil kerja mereka sendiri, membuktikan setiap langkah pembinaan memberikan dampak nyata bagi kehidupan warga binaan hingga masyarakat sekitar.
Kemudian program penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM dengan mendorong mereka berkreasi melalui berbagai produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Mulai kerajinan tangan, olahan makanan, hingga produk kreatif lain. Setiap karya menjadi bukti nyata pembinaan menuju kemandirian serta produktivitas sebab keterbatasan ruang bukanlah penghalang dan setiap produk yang dihasilkan adalah simbol semangat dan perubahan.
Di bidang produksi tempe, mampu menghasilkan 30.000 unit selama kurun satu tahun yang disalurkan ke dapur dan tata boga Bimker dengan total 20 warga binaan selaku peserta pelatihan.
Program bakery yang diikuti 20 warga binaan, memproduksi 75.000 unit roti setahun, lalu didistribusikan melalui koperasi, . Produksi tahu mencapai 9.600 kilogram, juga dari 20 warga binaan. Tata boga sendiri mampu menghasilkan 10.800 paket nasi rames yang dijual langsung kepada warga binaan.
Melalui berbagai kegiatan ini, Lapas Cikarang tidak hanya menciptakan produk bermanfaat melainkan turut menanamkan keterampilan, kreativitas, dan semangat mandiri bagi setiap warga binaan.
Kepedulian sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari pembinaan. Melalui kegiatan Jumat Berkah, Minggu Kasih, dan bantuan kepada keluarga warga binaan saat kunjungan tatap muka, Lapas Cikarang menebar kebaikan kepada masyarakat sekitar dan mereka yang membutuhkan.
Program ini menegaskan bahwa lembaga pemasyarakatan hadir tidak hanya untuk membina tetapi juga memberi manfaat nyata bagi lingkungan sekitar.
Lapas Kelas IIA Cikarang saat ini membina 1.407 warga terdiri atas 378 tahanan dan 1.029 narapidana. Persoalan overcapacity dan overcrowding menjadi salah satu tantangan yang harus diselesaikan melalui program solutif.
Strategi yang diterapkan bersifat komprehensif termasuk pemindahan narapidana berisiko tinggi hingga program integrasi sosial dengan memberikan kesempatan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan kesiapan yang lebih baik.
Program ini mencakup pengurangan masa pidana melalui berbagai skema antara lain hak bersyarat, cuti bersyarat, dan cuti menjelang bebas.
Sepanjang tahun ini sebanyak 1.112 warga binaan memperoleh remisi khusus, 983 orang remisi umum dan 1.033 jiwa menerima remisi dasawarsa.
Dari remisi tersebut, 292 warga dinyatakan bebas murni, 268 dibebaskan bersyarat, 40 mendapatkan cuti bersyarat, dan 87 orang bebas langsung melalui remisi (RU 2). Sementara narapidana yang dipindahkan berjumlah 132 orang.
Pendekatan ini memastikan setiap langkah pembinaan bukan sekadar formalitas tetapi turut memberikan dampak nyata dalam kehidupan mereka, menyiapkan warga binaan untuk kembali berkontribusi positif bagi masyarakat.
Lapas Cikarang juga hadir menjalankan program bakti sosial untuk masyarakat khususnya masyarakat membutuhkan di sekitar area lapas serta warga yang tinggal di wilayah perbatasan.
Sepanjang tahun ini, sebanyak 2.500 paket bantuan sosial berhasil disalurkan bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, termasuk bantuan kepada keluarga warga binaan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian Lapas Cikarang melampaui tembok lapas, menebar manfaat dan harapan bagi banyak orang.
Melalui program-program tersebut, Lapas Kelas IIA Cikarang membuktikan bahwa pembinaan, keamanan, produktivitas dan kepedulian sosial mampu berjalan secara beriringan dengan konsep berkelanjutan.
Dengan semangat pasti berdampak, seluruh program ini diharapkan dapat menghadirkan lingkungan pemasyarakatan yang aman, humanis, produktif, dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai moto "Membangun Harapan, Mengukir Perubahan".
