Jakarta (ANTARA) - Pebalap kebanggaan Astra Honda Racing Team (AHRT) Rheza Danica Ahrens didapuk sebagai juara Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 di kelas Asia Production (AP) 250 Minggu, (3/12).
Kemenangan ini menutup rentetan pencapaian prestasi tim balap PT Astra Honda Motor (AHM) di kancah balap Asia. Pencapaian ini tidak terlepas dari pembinaan balap berjenjang dari AHM yang dimulai sejak belia dalam Astra Honda Racing School.
Perjuangan punggawa balap Astra Honda musim ini dimulai dari arena balap sport nasional, Mandalika Racing Series. Dalam ajang ini, Astra Honda menurunkan pebalap-pebalap andalannya yakni Rheza Dhanica Ahrens, Herjun Atna Firdaus, Veda Ega Pratama, dan M.K Ramadhipa pada kelas National Sport 250cc.
Sementara di kelas National Supersport 600cc, AHM menurunkan M. Adenanta Putra. Digelar dalam tiga kali pelaksanaan dengan masing-masing 2 race, pebalap-pebalap Astra Honda dengan menggunakan CBR250RR dan CBR600RR tampil dominan. Gelar juara pun berhasil diraih oleh Rheza di kelas 250cc dan Adenanta pada kelas 600cc.
Di ranah balap Thailand Talent Cup (TTC) yang merupakan fase awal pembinaan balap internasional, AHM menurunkan pebalap belia unggulan yakni M.K Ramadhipa dan Decksa Almer Alfarezel. Di tengah kepungan pebalap-pebalap muda tuan rumah, Decksa dan Ramadhipa berhasil mendominasi raihan prestasi di ajang ini.
15 podium berhasil mereka gapai, diantaranya lima podium tertinggi berhasil diraih oleh Decksa. Pencapaian ini membuat remaja asal Bogor, Jawa Barat ini berhasil meraih predikat juara TTC 2023 lebih awal meskipun balapan masih menyisakan satu seri. Sementara Ramadhipa berada di posisi kedua dengan raihan poin 166 dan sang juara, Decksa meraih 243 poin.
Dalam persaingan balap level Asia, Veda Ega Pratama, Reykat Fadillah, dan Chessy Meilandri menjadi pebalap-pebalap belia yang bersaing dalam lintasan balap Asia Talent Cup (ATC). Hasil manis diraih pebalap Astra Honda di ajang ini, tidak hanya sekedar mencetak prestasi, pada ajang ini Veda berhasil membukukan sejarah bagi dunia balap Asia dan juga Indonesia.
Gelar juara IATC 2023 yang telah diraih Veda sejak seri Sepang, Malaysia membuatnya menjadi pebalap Indonesia pertama yang meraih gelar ini. Capaian sebesar 256 poin yang ia koleksi pada musim ini pun menjadi sebuah rekor koleksi poin terbanyak selama pelaksanaan ajang pebalap-pebalap muda potensial Asia ini sejak tahun 2015.
Sembilan kemenangan yang diraihnya juga menjadi kemenangan terbanyak dalam gelaran balap talenta Asia ini, di mana sapu bersih (dua kali podium tertinggi dalam satu seri) berhasil Veda raih pada seri Motegi- Jepang, Mandalika-Indonesia, dan Losail-Qatar, kemudian satu kali podium tertinggi ia raih pada dua gelaran seri Sepang-Malaysia dan Buriram-Thailand.
“Alhamdulillah, saya berhasil meraih juara di IATC 2023. Terima kasih kepada PT Astra Honda Motor untuk support-nya kepada saya dalam dua tahun keikutsertaan saya di IATC, kedua orang tua, dan tentunya seluruh masyarakat Indonesia yang selalu mendukung saya. Semoga saya dapat terus berprestasi untuk Indonesia di kancah balap internasional,” ujar Veda.
Pada persaingan balap Asia lainnya, yakni Asia Road Racing Championship (ARRC), dominasi pebalap-pebalap Astra Honda tidak terbendung. Di kelas Asia Production (AP) 250, pebalap Astra Honda yang diisi oleh Rheza Danica Ahrens, Herjun Atna Firdaus, dan Veda Ega Pratama terus mengisi jajaran podium hampir di setiap race. Hasil ini pun membuat AHRT menjadi tim dengan poin terbanyak dan menyabet gelar kelima dalam perolehan tim di kelas AP250, sekaligus mengukuhkan CBR250RR sebagai motor juara di kancah balap Asia.
Atas perolehan poin yang memiliki potensi juara, perebutan gelar juara yang diburu oleh Herjun dan Rheza membawa keduanya bersaing hingga race terakhir seri Buriram. Meskipun Rheza tidak meraih podium pada dua race di seri Buriram, namun, dia dapat mengamankan posisi juara dengan 206 poin, sementara Herjun di peringkat dua dengan 198 poin dan Veda pada peringkat tiga dengan 160 poin.
Pada kelas Supersport (SS) 600 yang dilakoni oleh M. Adenanta Putra dan Gerry Salim, perjuangan keduanya pun patut diapresiasi dengan Adenanta yang pertama kali turun di kelas ini, pemuda asal Magetan, Jawa Timur ini mampu berada di urutan ke-7 dengan raihan poin 89 pada klasemen akhir. Sementara Gerry meskipun tidak dapat menyelesaikan balapan hingga seri akhir akibat cedera yang dideritanya saat seri Jepang, dia mampu mengoleksi 25 poin dan berada di urutan ke-15.
Rangkaian prestasi yang diraih oleh pebalap-pebalap Astra Honda pada ajang balap bergengsi Asia ini memberikan sebuah eksistensi tersendiri dengan pencapaian 104 podium mengikuti ajang ini pada tahun 2014.
“Saya bersyukur dapat kembali menjadi juara AP250 untuk kedua kalinya. Hal ini tidak mudah karena harus bersaing hingga balapan terakhir. Saya ucapkan terima kasih untuk Astra Honda Racing Team yang terus memotivasi saya untuk mencetak prestasi tahun ini,” ujar Rheza.
Persaingan balap level dunia
Torehan prestasi yang diraih oleh pebalap Astra Honda tidak hanya berada di level Asia. Fadillah Arbi Aditama, pebalap Astra Honda yang bersaing pada ajang FIM JuniorGP yang merupakan arena balap dunia bagi pebalap-pebalap muda potensial, mampu mengukir prestasi dan sejarah dengan menduduki podium tertinggi pada seri Catalunya. Capaian 39 poin yang ia koleksi dari penyelenggaraan 7 seri balapan bergengsi level dunia ini pun menunjukan kemajuan atas pencapaiannya di musim lalu.
“Saya senang dengan hasil musim ini, di mana saya bisa mencatat kemenangan pertama di podium tertinggi. Terima kasih Astra Honda, tim, dan keluarga saya atas dukungannya,” ujar Arbi.
Sementara pada persaingan ajang motocross dunia, yakni FIM Motocross World Championship (MXGP) yang diikuti secara regular oleh crosser andalan Astra Honda, Delvintor Alfarizi menunjukan perkembangan yang positif. Berjuang di kelas MX2 bersama dengan JM Racing Astra Honda, Adel sapaan akrab Delvintor tampil kompetitif dengan mengemas 28 poin. Meskipun mengalami cedera pada awal dan akhir seri yang diikutinya, perjuangan Adel layak diapresiasi mengingat ini merupakan musim perdananya dalam beradaptasi menghadapi sirkuit-sirkuit Eropa yang menantang dan sarat dengan bekal positif untuk kemajuan performa balapnya.
Beragam prestasi dan torehan sejarah yang diraih oleh pebalap-pebalap Astra Honda tidak terlepas dari pembinaan balap berjenjang yang disusun dengan presisi sejak Astra Honda Racing School hingga level balap dunia. Gerry Salim, Andi Farid Izdihar, dan Mario Suryo Aji merupakan pebalap-pebalap yang menempuh pembinaan balap Astra Honda sejak belia hingga merasakan persaingan balap dunia.
Hal ini pun selaras dengan semangat Satu Hati, di mana AHM berupaya untuk terus mendukung dunia balap Tanah Air dengan mengantarkan pebalap-pebalap potensial mewujudkan mimpinya bersaing di level dunia.