Donggala perkuat ketahanan pangan keluarga lewat program P2L

id Donggala,Sulawesi Tengah,Pemkab Donggala,P2L,Pekarangan Pangan Lestari,Ketahanan Pangan

Donggala perkuat ketahanan pangan keluarga lewat program P2L

Bupati Donggala Vera Elena Laruni. ANTARA/HO-Pemkab Donggala

Donggala (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, Sulawesi Tengah, memperkuat ketahanan pangan keluarga melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Bupati Donggala Vera Elena Laruni mengatakan P2L adalah upaya strategis untuk memberdayakan ibu rumah tangga memanfaatkan lahan pekarangan menjadi sumber pangan yang berkelanjutan.

"Jadi, program P2L ini salah satu upaya pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan mulai dari tingkat rumah tangga," kata Vera saat ditemui awak media di Banawa, Minggu.

Ia menuturkan masyarakat dan kelompok tani diharapkan mendukung program itu sehingga P2L bisa diterapkan di Kabupaten Donggala.

"Program P2L tidak sekadar kegiatan menanam tetapi dampak lebih besar adalah untuk mengubah pola pikir masyarakat terkait ketahanan pangan dimulai dari rumah sendiri," ucapnya.

Menurut dia, keberhasilan program P2L bergantung pada kesadaran dan komitmen masyarakat untuk menjaga keberlanjutan kegiatan menanam di pekarangan tersebut.

"Harapannya ke depan setiap keluarga bisa memanfaatkan lahannya secara optimal, agar kemandirian pangan di tingkat lokal dapat terbentuk secara alami," ujarnya.

Pemerintah daerah melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Donggala pun memastikan akan rutin melakukan pendampingan kepada seluruh kelompok tani.

Vera pun optimistis gerakan menanam di pekarangan rumah itu bisa menjadi budaya guna menuju kemandirian pangan rumah tangga yang berkelanjutan di Kabupaten Donggala.

"Pendampingan masing-masing kelompok tani ini dilakukan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sehingga program P2L terus berlanjut dan memberikan manfaat kepada masyarakat setempat," katanya.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.