Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) melibatkan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) untuk mempercepat penurunan kasus stunting di daerah tersebut.
Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae saat menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) TP PKK Kabupaten Sigi di Sigi, Senin, mengatakan pentingnya peran seluruh pengurus TP PKK di setiap kecamatan, termasuk posyandu, dalam upaya percepatan penurunan stunting.
"Jika di provinsi ada program Pelita Hati maka di Sigi memiliki program Gerakan Masyarakat Sehat (Gemas), harapannya apabila warga hidup sehat tentu angka stunting bisa terus menurun, bahkan bukan tidak mungkin Sigi ke depan dapat mencapai zero stunting," katanya.
Ia mengemukakan PKK Sigi merupakan pengurus TP PKK kabupaten dan kota yang pertama melaksanakan rapat kerja daerah di Sulawesi Tengah.
"Harapannya ke depan Kabupaten Sigi bisa menjadi daerah pertama di Sulteng yang berhasil zero stunting," ucapnya.
Ia mengatakan pengurus TP PKK dalam rakerda itu melakukan penyusunan rencana kerja, termasuk memberikan pembekalan penguatan kelembagaan serta konsolidasi program prioritas, yakni penurunan stunting di Kabupaten Sigi.
"Tentunya TP PKK Sigi bisa berkomitmen dalam membangun keluarga yang kuat, sehat, dan sejahtera sebagai fondasi pencapaian pembangunan daerah," katanya.
Menurut dia, semangat kolaborasi dan gerakan bersama menjadi kunci mewujudkan masyarakat Sigi yang lebih maju, berdaya, dan siap berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045.
Kabupaten Sigi mencatat terjadi kenaikan kasus stunting di daerah itu pada 2024, yakni mencapai 33 persen. Selama tiga tahun terakhir, sejak 2021 hingga 2023, angka stunting di Sigi turun, akan tetapi pada 2024 mengalami kenaikan 6,6 persen dari 26,4 persen menjadi 33 persen.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulteng, terdapat lima daerah di Sulteng mengalami kenaikan kasus stunting pada 2024, yakni Buol 36,9 persen, Sigi 33,0 persen, Banggai Kepulauan menjadi 28,4 persen, Banggai Laut 26,6 persen, dan Kota Palu 25,6 persen.
