Palu (Antaranews Sulteng) - Acara peluncuran kembali ruang jurnalis (press room) di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Palu, Kamis (5/4), terasa lebih meriah dengan kehadiran pengusaha sukses asal Poso Hendrik Lianto yang lebih dikenal dengan panggilan Ko Aceo.
Ia hadir di ruangan tersebut untuk mendampingi Ketua Panitia Penyelenggara Central Celebes Marathon (CCM) Syaifullah Djafar yang juga Kepala Dinas PU Bina Marga Sulteng, karena Aceo sendiri menjabat sebagai sekretaris umum.
Bukan hanya mereka berdua yang hadir, tetapi ada juga Ketua Panitia Sulteng Expo 2018 Christina Sandra Tobondo yang juga Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (BPM-P2SP) Sulteng serta Asisten Pemerintahan dan Administrasi Umum Setprov Sulteng Mulyono serta Kepala Biro Humas dan Protokol Moh. Haris.
Para pejabat itu memaparkan kepada sekitar 20 jurnalis mengenai kegiatan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Provinsi Sulteng yang akan digelar selama beberapa hari mulai 13 sampai 17 April 2017.
Salah satu kegiatan akbar dan pertama kali digelar di provinsi ini adalah Central Celebes Marathon (CCM) yang akan digelar 15 April 2017 dengan perkiraan peserta 1.500 pelari dari dalam dan luar negeri.
"CCM tidak sekedar lomba lari, tetapi iven ini adalah momentum promosi wisata dan untuk memberikan hiburan serta layanan kepada semua warga sehingga HUT kali ini bisa dinikmati bersama," kata Ko Aceo memulai penjelasannya.
Dirinya memang menjadi sponsor tunggal untuk acara hiburan dan pesta kuliner yang akan disajikan kepada para pelari dan seluruh masyarakat yang hadir pada acara pelepasan dan finish CCM di depan Kantor Gubernur Sulteng di Jalan Sam Ratulangi.
Baca juga: Sejumlah atlet berbagai negara mendaftar di CCM
Baca juga: Various cultural shows to enliven CCM marathon in Palu
Dalam pesta kuliner, misalnya, Aceo mengaku menyediakan 10.000 paket makanan tradisional dari seluruh kabupaten di provinsi ini, yang akan dinikmati secara gratis oleh seluruh peserta.
Spot-spot kuliner gratis tidak hanya tersedia di garis start dan finish, tetapi juga pada 30 spot di sepanjang rute marathon di dalam Kota Palu, ujarnya.
Sementara itu, di titik start dan finish yang akan menjadi pusat keramaian CCM, para pengunjung akan dihibur oleh artis-artis ibu kota Jakarta dan Kota Palu.
Dan kegiatan yang paling mendebarkan para pengunjung adalah penarikan undian berhadiah yang menyediakan hadiah utama satu buah mobil bernilai ratusan juta rupiah serta puluhan hadiah menarik lainnya.
Ketika ditanya berapa banyak uang yang dia keluarkan untuk mensponsori acara-acara tersebut, Ko Aceo spontan menjawab: kalau tangan kanan memberi, yang kiri tidak perlu tahu' dan spontan disambut tepuk tangan hadirin.
Ia mengaku mendapat talenta dari Tuhan untuk berbagi dengan sesama dan talenta itu ia terapkan di mana pun ia berada.
"Saya itu senang sekali kalau bisa kasi makan orang, bisa menghibur orang lain. Itu sebabnya saya suka melakukan kegiatan seperti ini, kuliner gratis, hiburan artis termasuk menyediakan satu unit mobil untuk diundi sehingga HUT Provinsi Sulteng kali ini dinikmati oleh orang banyak. Semuanya dipersembahkan untuk menyenangkan masyarakat," ujarnya.
Ketua Panitia CCM sendiri, Syaifullah Djafar membenarkan bahwa seluruh kegiatan CCM yang menyediakan bonus uang tunai untuk para pemenang bernilai total Rp456 juta ini sama sekali tidak menggunakan dana APBD tetapi bersumber dari para sponsor.
Baca juga: Gubernur Ajak Warga Meriahkan CCM 2018
"CCM di Palu ini unik, belum pernah ada lomba marathon seperti ini di tempat lain di dunia," ujar Syaifullah, pencinta marathon yang telah mengikuti puluhan lomba marathon skala nasional dan internasional di berbagai negara itu.
Hal-hal yang membuat unik acara ini, kata Syaifullah, adalah menyediakan 13 spot adat dan budaya di sepanjang rute lomba, ada cheering spot yang melibatkan 2.000 siswa di sepanjang lintasan untuk memberikan semangat kepada para peserta.
Tersedia juga 30 spot kuliner gratis untuk peserta dan penonton. Para finisher akan memperoleh medali yang berbeda-beda sesuai kelas yang diikuti. Medali ini didesain secara khusus dan mengandung unsur budaya dan adat di Sulteng sehingga bentuknya sangat menarik.
"CCM juga merupakan lomba marahon yang trackingnya melintasi gunung, lembah, sungai dan pantai laut, dan berakhir di lokasi yang menyediakan pesta adat dan budaya serta kuliner tradisional yang menghibur pada peserta dan pengunjung," ujar Syaifullah lagi.
Ko Aceo: tangan kanan memberi, kiri tidak perlu tahu (Vidio)
Aceo: Tuhan kasi talenta sama saya untuk berbagi dengan sesama