Pipikoro didorong jadi sentra pengembangan kopi Sigi

id kopi, sigi, komoditi, sulteng, petani

Pipikoro didorong jadi sentra pengembangan kopi Sigi

Kebun Kopi (Foto Antara/dok)

Kami programkan setiap desa paling tidak menyiapkan lahan untuk pengembangan tanaman kopi seluas 25 hektare, katanya saat meluncurkan gerai Kopi Toratima dan media informasi Dinas Pariwisata Kabupaten Sigi di Bandara Mutiara Sis Alajufri Palu, Senin.
Sigi, (Antaranews Sulteng) - Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohammad Irwan Lapata mengatakan Kecamatan Pipikoro didorong untuk menjadi sentra pengembangan komoditas kopi di daerah itu.

"Kami programkan setiap desa paling tidak menyiapkan lahan untuk pengembangan tanaman kopi seluas 25 hektare," katanya saat meluncurkan gerai Kopi Toratima dan media informasi Dinas Pariwisata Kabupaten Sigi di Bandara Mutiara Sis Alajufri Palu, Senin.

Ia mengatakan di Kecamatan Pipikoro ada 19 desa dan setiap desa telah dicanangkan untuk membuka areal lahan seluas 25 hektare ditanami kopi.

Dipilihnya wilayah tersebut sebagai sentra pengembangan kopi di Kabupaten Sigi karena memang sejak dahulu kopi merupakan produk primadona masyarakat setempat.

"Sejak dulu secara turun temurun masyarakat Kecamatan Popikoro mengembangkan tanaman perkebunan itu. Dan saya sendiri sudah beberapa kali menikmati produk minuman kopi buatan masyarakat di daerah itu memang sangat nikmati sekali," katanya.

Kopi produksi petani di Pipikoro saat ini sudah diolah dan dikemas sedikian rupa oleh usaha kecil menengah (UKM) menjadi minuman kopi dengan nama "Kopi Toratima".

Semua bahan baku Kopi Toratima berasal dari buah kopi petani di Kecamatan Pipikoro atau Kulawi Raya.

Karena itu, Pemkab Sigi mendorong Pipikoro sebagai kecamatan yang dijadikan pusat pengembangan kopi sebab selain potensi lahan cukup luas, juga kondisi tanah dan iklim sangat mendukung.

Bupati Irwan mengatakan Pemkab Sigi memberikan bantuan benih kopi dan kakao gratis kepada masyarakat di Kecamatan Pipikoro untuk mendukung program pengembangan kopi dan kakao di wilayah tersebut.

"Ya kami juga minta Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) untuk bisa membantu benih dan kebutuhan lainnya," pinta Bupati Irwan.

Sebagian desa di Kabupaten Sigi, termasuk di Kecamatan Pipikoro, Kulawi, Kulawi Selatan dan Lindu berada di sekitar Kawasan Taman Nasional.

"Mudah-mudahan Balai Besar TNLL bisa merespon dengan baik dengan ikut memberikan bantuan benih dan lainnya," harap bupati.

Bupati Irwan mengatakan untuk tahap pertama, Pemkab Sigi memberikan bantuan benih kopi sebanyak 13.000 pohon dan 12.000 pohon benih kakao kepada petani di Kecamatan Pipikoro.

Dengan program dimaksud, tentu pemerintah daerah berharap tingkat kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.

Permintaan pasar akan kopi dan kakao setiap tahun meningkat, namun petani belum mampu memenuhi semua permintaan pasar.