Anak muda Indonesia didorong berpolitik

id Risharyudi Triwibowo

Anak muda Indonesia didorong berpolitik

Dewan Pembina Anak Muda Indonesia (AMI) Risharyudi Triwibowo (Ist)

Berfikirlah praktis, tapi jangan berpolitik praktis

Palu, (Antaranews Sulteng) - Dewan Pembina Anak Muda Indonesia (AMI) Risharyudi Triwibowo mendorong anak-anak muda di Indonesia agar terjun aktif dalam dunia politik dan tidak menganggap politik sebagai sesuatu yang mesti dihindari.

Kritislah dalam berfikir dan berpolitiklah secara individu. Jangan berpolitik membawa-bawa nama AMI," pesan Risharyudi saat memberi sambutan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) AMI ke I di Kota Palu, Sabtu.

Staf khusus Menteri Desa tersebut menekankan agar anak muda Indonesia jangan pernah berpolitik praktis saat terjun dan bergelut dalam dunia politik, sebab politik praktis sangat tidak dibenarkan dalam kegiatan politik.

"Berfikirlah praktis, tapi jangan berpolitik praktis," tegas Triwibowo mengingatkan ratusan peserta Rapimnas dari seluruh perwakilan provinsi di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Triwibowo berpesan agar Rapimnas AMI yang pertama tersebut, dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang manfaatnya dapat dirasakan seluruh anak muda di Indonesia tanpa terkecuali.

"Putuskanlah rekomendasi yang revolusioner dan bermanfaat," harap Triwibowo.

Hal senada disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat AMI, Al Ghazali Musa`ad bahwa Rapimnas tersebut mengusung tema, AMI untuk Indonesia, yang di gelar selama tiga hari, 12-14 Mei 2018.

"AMI untuk Indonesia merupakan sebuah cita-cita yang harus dicapai. Karena, anak muda harus mampu menjadi bagian integral dari proses-proses bangsa ini, salah satunya proses politik," jelas Ghazali.

Bagi dia, AMI mendorong anak-anak muda, untuk aktif dipanggung-panggung politik, baik kancah lokal maupun nasional. Serta semua anak muda harus bisa mengambil bagian.

"Anak muda harus mampu membangun semangat kewirausahaan dan dapat bersinergi dengan pemerintah daerah,? harap Ghazali.

Dia juga merencanakan untuk membangun kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dalam pelatihan peningkatan keterampilan terutama kepada anak muda Indonesia.

"Sehingga anak muda Indonesia berdaya saing, di tengah ketatnya persaingan pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," ujar Ghazali.

Pewarta :
Editor : Rolex Malaha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.