Brussels (ANTARA) - Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (28/5) menilai Brexit (referendum Inggris Raya dari keanggotaan Uni Eropa) merupakan vaksin untuk melawan "Euroskeptisisme".
"Saya tidak ragu bahwa salah satu alasan mengapa orang-orang di Benua Eropa mayoritas memilih pro-Eropa adalah juga Brexit ... Ketika orang Eropa melihat apa arti Brexit dalam praktiknya, mereka juga menarik kesimpulan. Brexit telah menjadi vaksin anti propaganda UE dan berita palsu," tambahnya usai pertemuan informal para pemimpin Eropa.
"Beberapa partai Euroskeptik utama telah meninggalkan slogan-slogan anti-UE dan menampilkan diri mereka sebagai pembaru Uni Eropa," kata Tusk, memuji perubahan itu sebagai sesuatu yang positif.
"Kita semua sadar akan keadaan di London - tidak ada yang menjanjikan yang harus saya katakan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa selama pertemuan tersebut para pemimpin tidak ada yang mencoba membahas Brexit.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan akan mengundurkan diri pada 7 Juni sebagai pemimpin Partai Konservatif, dan sebagai perdana menteri yang telah ditugaskan dengan Brexit sejak awal. Pengunduran diri May telah diantisipasi, tetapi masih merupakan momen dramatis dalam politik Inggris.
Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt menjadi politisi garis depan pertama setelah pidato pengunduran diri May untuk ikut dalam sebuah kontes yang telah mendorong salah satu pendahulu Hunt, Boris Johnson, menjadi sorotan. Johnson diperkirakan menjadi favorit menggantikan May.
Berita Terkait
Bolivia dukung Ekuador disanksi menyusul penggerebekan kedubes Meksiko
Jumat, 26 April 2024 14:48 Wib
China: pengelolaan TEPCO atas air olahan PLTN Fukushima tak meyakinkan
Jumat, 26 April 2024 10:02 Wib
Belarus desak Ukraina lakukan pembicaraan damai dengan Rusia
Jumat, 26 April 2024 10:01 Wib
Vietnam ingatkan potensi penipuan saat lakukan perdagangan dengan UEA
Kamis, 25 April 2024 15:02 Wib
Jamaika nyatakan akui kedaulatan negara Palestina
Kamis, 25 April 2024 9:38 Wib
China sebut AS munafik karena kritik hubungannya dengan Rusia
Rabu, 24 April 2024 9:07 Wib