Pakar: Ketua harian akan muluskan regenerasi di PDI Perjuangan

id Emrus sihombing, pdi perjuangan, megawati

Pakar: Ketua harian akan muluskan regenerasi di PDI Perjuangan

Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Jakarta Dr Emrus Sihombing. (antaranews.com/Sri Muryono) (antaranews.com/Sri Muryono/)

Bagaimanapun, usia tetap berproses. Usia berjalan terus
Jakarta (ANTARA) - Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Dr Emrus Sihombing menilai posisi ketua harian yang diwacanakan muncul pada Kongres V PDI Perjuangan akan memuluskan regenerasi di partai tersebut.

"Bagaimanapun, usia tetap berproses. Usia berjalan terus," kata Emrus, saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, menanggapi wacana posisi ketua harian di jajaran pengurus PDI Perjuangan.

Ketua harian akan melaksanakan tugas sehari-hari di kepartaian, tetapi keputusan terhadap hal-hal yang sangat penting akan tetap berada di tangan ketua umum.

Untuk itu, Emrus mengingatkan perlunya pembagian tugas yang jelas pada kewenangan ketua harian dan ketua umum sehingga mempercepat proses regenerasi.

"Perlu ada 'job description' yang jelas antara ketua harian dan ketua umum. Semacam 'delegation of authority'. Tidak selamanya semua hal harus meminta persetujuan ketua umum," katanya.

Persoalan yang menyangkut hal strategis, kata Direktur Eksekutif Emrus Corner itu, harus tetap dipegang ketua umum, sementara hal yang bersifat operasional taktis ditangani ketua harian.

Ia mengatakan jika sudah ada pembagian kewenangan yang jelas maka akan mempercepat kemandirian ketua harian jika dipersiapkan untuk menggantikan ketua umum.

Menurut dia, PDI Perjuangan memang sudah waktunya memikirkan regenerasi meski tetap memperhitungkan berbagai kalkulasi politik, termasuk respons dari konstituen di bawah.

Bagaimanapun juga, kata dia, sosok Soekarno dan trahnya sangat kuat pengaruhnya dalam perjalanan politik PDI Perjuangan sehingga tidak bisa dikesampingkan begitu saja.

Ketika regenerasi dilakukan, Emrus mengungkapkan figur pengganti Megawati pun harus berasal dari trah Bung Karno, sebab jika tidak, belum tentu PDI Perjuangan akan mendulang perolehan suara besar pada pemilu berikutnya.

"Bagi PDI Perjuangan, garis trah Bung Karno ini diperlukan untuk mempertahankan konstituen, utamanya dari basis pengagum Bung Karno. Ini bukan persoalan politik dinasti semata," katanya.

Ditanya munculnya dua nama putri Megawati, yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo yang digadang-gadang sebagai ketua harian, Emrus mengatakan keduanya sama-sama berpeluang sebagai trah Bung Karno.

"Kalau menurut saya, dari dua nama ini, sepertinya Puan Maharani yang memang lebih popularitasnya di konstituen. Namun, keduanya kan trah Bung Karno juga," kata Emrus.

PDI Perjuangan akan melangsungkan Kongres V, di Bali 8 Agustus 2019 mendatang, dihadiri 2.047 peserta dan puluhan ribu kader serta simpatisan partai.

Sebanyak 2.047 orang itu terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara partai dari 34 DPD provinsi dan 514 DPC kabupaten/kota, pengurus DPP PDIP, sayap partai, serta tamu undangan VVIP dan VIP.

Baca juga: Megawati dan regenerasi pemimpinan PDIP ke depan