Kota Davao, Filipina, (antarasulteng.com) - Pemberontak sayap-kiri telah melancarkan aksi baru di Filipina selatan, dengan menculik seorang polisi dan meledakkan satu bom rakitan sehingga melukai beberapa orang pada Senin, kata polisi.
Aksi paling akhir Tentara Rakyat Baru (NPA) tersebut dilakukan sekitar pukul 06.00 waktu setempat, ketika pemberontak menangkap seorang polisi di satu penghalang jalan di Desa Mainit, Kota Kecil Nabunturan, Lembah Compostela di Mindanao, kata Camilo Cascola, Kepala Polisi Provinsi tersebut.
Cascolan mengatakan Opsir Polisi Ruben Nojapa, anggota Kepolisian Nabunturan, dihentikan oleh beberapa pemberontak NPA di satu pos pemeriksaan di jalan desa dan dibawa ke tempat yang tak diketahui, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.
Gerilyawan sayap-kiri itu yang melarikan diri dengan menggunakan truk menuju Kotapraja Mawab, yang berdekatan, diduga juga telah meledakkan satu ranjau darat di Desa Cabidianan, tiga kilometer dari ibu kota provinsi tersebut, dalam apa yang diduga sebagai taktik pengalih perhatian terhadap pasukan pemerintah yang mengejar mereka.
Cascolan mengatakan beberapa orang dilaporkan telah cedera akibat ledakan itu.
NPA, sayap militer Partai Komunis Filipina dengan 4.000 anggota, melancarkan pemberontakan sayap-kiri di 60 provinsi Filipina sejak 1969.Antara/Xinhua-OANA)
Penerjemah: Chaidar
Berita Terkait
Kanselir Jerman bahas perang Gaza dengan PM Israel
Jumat, 3 Mei 2024 14:20 Wib
UNICEF dukung fasilitas air-sanitasi pada puskesmas di Sumbawa Barat
Jumat, 3 Mei 2024 9:19 Wib
Akademisi: Indonesia-India harus jadi penentu nasib Indo-Pasifik
Jumat, 3 Mei 2024 9:18 Wib
Prancis kecam serangan Israel ke konvoi bantuan Yordania untuk Gaza
Jumat, 3 Mei 2024 9:15 Wib
Kolombia putus hubungan dengan Israel akibat "genosida" di Jalur Gaza
Kamis, 2 Mei 2024 10:48 Wib
PBB: Bantuan ke Gaza tak boleh jadi dalih Israel menyerang Rafah
Rabu, 1 Mei 2024 10:48 Wib