Korban banjir Kulawi tetap semangat sambut HUT Proklamasi RI

id pengibaran merah putih

Korban banjir Kulawi tetap semangat sambut HUT Proklamasi RI

Upacara pengibaran bendera merah putih. Foto : ANTARA/Istimewa.

Sigi (ANTARA) - Warga korban bencana alam banjir dan longsor di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tetap semangat menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74, meski di tengah-tengah musibah alam yang menimpah mereka tetap tampak bahagia.

"Bagaimanapun kondisi kami tetap harus semangat merayakan momen paling bersejarah yang tidak akan pernah dilupakan oleh rakyat Indonesia," kata Anwar, seorang warga Desa Namo, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sabtu.

Ia menambahkan warga Desa Namo beberapa hari lalu baru saja ditimpa bencana alam banjir bandang yang mengakibatkan sedikitnya 13 rumah hanyut diterjang banjir dan belasan lainnya mengalami rusak.



Selain kehilangan rumah, juga harta benda dalam rumah ikut diterjang banjir yang terjadi pada 13 Agustus 2019 sekitar pukul 18.00 Wita menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah Kulawi Raya beberapa hari terakhir itu.

Namun,ujar dia musibah alam tersebut tidak menelan korban jiwa, kecuali kerugian material yang belum diketahui nilainya karena masih sedang dalam pendataan pihak terkait.

Meski permukiman yang berada di ruas jalan provinsi Palu-Kulawi tersebut porak-poranda diterjang banjir bandang yang membawa banyak meterial lumpur, batu-batuan dan limbah kayu berserakan di jalan maupun lokasi perkampungan tersebut, namun umbul-umbul dan bendera merah putih tetap berkibar.



Hal senada juga disampaikan Musdalifah, salah seorang warga Desa Namo. Ia juga menyatakan tetap bersemangat merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-74 meski musibah banjir baru saja melanda desa mereka yang mengakibatkan banyak rumah warga hanyut dan rusak diterjang banjir bandang.

Banjir bandang tersebut juga merusakan dua unit jembatan pada poros jalan Sadaunta-Namo dan sempat memutuskan jalur satu-satunya yang merupakan akses yang menghubungkan tiga kecamatan di Kabupaten Sigi dengan Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Jalur itu sudah bisa dilewati sejak hari Jumat (16/8) setelah diperbaiki oleh Dinas PUPR bersama tim Basarnas, BPBD, TNI/Polri dan dibantu masyarakat setempat.