Kemenperin revitalisasi sentra IKM pascagempa di Sulawesi Tengah

id sentra IKM,revitalisasi Kemenperin

Kemenperin revitalisasi sentra IKM pascagempa di Sulawesi Tengah

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih. (ANTARA/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Upaya yang dilakukan di antaranya melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam berwirausaha terutama melalui peningkatan etos kerja, produktivitas, kreativitas, dan inovasi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merevitalisasi sentra industri kecil dan menengah (IKM) di Sulawesi Tengah khususnya di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala.

Langkah strategis yang dilakukan Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) ini bertujuan mendorong tumbuhnya wirausaha baru (WUB) sektor IKM sekaligus meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga mampu meningkatkan perekonomian wilayah setempat.

“Upaya yang dilakukan di antaranya melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam berwirausaha terutama melalui peningkatan etos kerja, produktivitas, kreativitas, dan inovasi,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

Gati menjelaskan, kegiatan revitalisasi IKM di tiga wilayah Sulawesi Tengah tersebut, juga dalam rangka membangkitkan kembali gairah usaha pasca-bencana, di mana kawasan Palu, Sigi, dan Donggala terkena terdampak gempa bumi disertai tsunami dan likuifaksi.

“Musibah itu menyebabkan banyak korban jiwa maupun kerugian ekonomi dengan skala yang cukup besar. Selain itu, ikut menyusutkan kapasitas produksi di sektor industri, yang berakibat pada kerugian finansial bahkan pertumbuhan pembangunan mengalami penurunan,” katanya.

Oleh karena itu, sejak masa tanggap darurat hingga saat ini memasuki masa rehabilitasi, Kemenperin bersama pemerintah daerah telah menyalurkan berbagai bantuan untuk meringankan beban para penyintas.

Misalnya, menggelar pelatihan desain serta memfasilitasi pemberian mesin dan peralatan bagi sentra IKM rotan dan pakaian jadi di Kota Palu.

Kemudian, menyelenggarakan bimtek WUB IKM, yang juga dibarengi pemberian mesin dan peralatan konveksi di Kabupaten Sigi.

Berikutnya, melaksanakan bimtek WUB IKM serta memfasilitasi pemberian mesin dan peralatan perbengkelan kendaraan roda dua dan pengelasan di Palu, Sigi, hingga Donggala.

“Selain bimtek, kami juga memberikan bantuan startup capital berupa peralatan produksi kepada kelompok usaha yang berada di Palu, Sigi dan Donggala,” ungkapnya.

Gati berharap, sinergi yang dibangun antara Kemenperin dengan segenap Dinas yang membawahi sektor industri di Provinsi Sulawesi Tengah, dapat mengakselerasi pertumbuhan jumlah WUB serta meningkatkan potensi sentra IKM, yang ujungnya akan berkontribusi signifikan pada perekonomian wilayah setempat bahkan secara nasional.

Kemenperin mencatat, hingga tahun 2018, jumlah IKM di Sulawesi Tengah mencapai 6.779 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.622 orang. Total nilai investasinya sebesar Rp297 miliar dan nilai produksinya menembus hingga Rp2,8 triliun.

Gati optimistis, investasi sektor industri di Tanah Air akan semakin menggeliat karena komitmen pemerintah yang terus menciptakan iklim usaha yang kondusif. Misalnya, kebijakan kemudahan izin usaha serta memberikan insentif fiskal dan nonfiskal.

Baca juga: Hidayat ke Menperin: Industri di Padagimo diharapkan pulih lewat program revitalisasi IKM
Baca juga: Menperin harap IKM di daerah terdampak bencana segera pulih
Baca juga: Pemerintah berdayakan korban gempa dan likuefaksi Sigi melalui IKM