Palu, (antarasulteng.com) - Menteri Lingkungan Hidup RI Balthasar Kambuaya mencanangkan gerakan Indonesia bersih Provinsi Sulawesi Tengah bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun ke 49 daerah itu di Palu, Sabtu.
Pencanangan itu dilakukan secara simbolis oleh Balthasar melalui penekanan tombol selubung gerakan Indonesia bersih bertepatan dengan pelaksanaan upacara HUT Sulawesi Tengah yang berlangsung di halaman kantor gubernur setempat.
Sulawesi Tengah merupakan provinsi pertama yang menjadi pencanangan gerakan Indonesia bersih yang sebelumnya diluncurkan pemerintah Indonesia pada Desember 2012.
Balthasar mengatakan gerakan Indonesia bersih tersebut merupakan gerakan nasional untuk menjaga harkat dan martabat serta harga diri bangsa Indonesia menuju bangsa yang sehat dan bersih.
"Kita harus ciptakan Indonesia yang sehat dan bersih. Ini adalah hak asasi setiap warga negara," katanya.
Dia mengatakan hak asasi tersebut dijamin dalam Undang-Undang Dasar negara pasal 28 ayat (1) bahwa setiap warga negara berhak mendapat pelayanan lingkungan yang sehat.
Baltahasar mengatakan Indonesia bersih harus menjadi gerakan kolektif secara maksimal. Untuk mendukung gerakan tersebut telah ditindaklanjuti penandatangan nota kesepahaman/MoU oleh 15 menteri dan lembaga.
15 menteri tersebut antara lain Menkokesra, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pendidikan, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Agama, Panglima TNI dan Kapolri.
Salah satu fokus dari gerakan Indonesia bersih tersebut adalah pengelolaan sampah mengingat kontribusi sampah rata-rata per orang per hari mencapai 2 kilogram.
Produksi sampah di Sulawesi Tengah diperkirakan mencapai 5.360 ton per hari dengan jumlah penduduk Sulawesi Tengah saat ini sebanyak 2,6 juta jiwa.
Menteri Lingkungan Hidup mengatakan dari jumlah sampah produksi sampah rata-rata hanya bisa diolah kembali 50 persen. Selebihnya tidak bisa lagi diolah.
Penyumbang sampah terbesar adalah sampah rumah tangga yang baru bisa diolah kembali 24 persen. (SKD)