Palu (ANTARA) -
Petugas gabungan hingga kini terus berusaha memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Desa Pasir Putih, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah (Sulteng).
 
"Kebakaran terjadi pada Minggu (24/9) sekitar pukul 18:00, dan kami mendapat informasinya sekitar pukul 21:27 Wita," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah Andy Sembiring di Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan dari peristiwa itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso telah mengerahkan sejumlah armada pemadam kebakaran untuk memadamkan api, dan pihaknya sedang melakukan asesmen lapangan serta berkoordinasi dengan aparat desa setempat.


 
Upaya pemadaman terus dilakukan petugas gabungan, mengingat area yang terbakar cukup luas, sehingga butuh tenaga ekstra untuk menjinakkan api.
 
"Belum diketahui apa penyebab kebakaran hutan. Pemerintah dan kepolisian sedang melakukan penyelidikan peristiwa ini," ujarnya.
 
Dilaporkan, luas area terbakar sekitar 10 hektare, BPBD Sulteng telah mengerahkan delapan personel beserta dua unit armada pemadam (mobil tanki) dan membawa enam unit pompa gendong mengingat lokasi kebakaran cukup sulit dijangkau.
 
Personel gabungan terlibat, di antaranya Babinsa, Pemda Poso dan BPBD Sulteng dan proses pemadaman masih menggunakan alat seadanya.
 
"Informasi kami terima, Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga ikut membantu proses pemadaman api, kami belum menerima laporan berapa jumlah sumber daya mereka kerahkan," kata Andy.
 
Ia menambahkan peristiwa karhutla sudah kesekian kali terjadi di kabupaten Poso dalam kurun beberapa bulan terakhir, dan sejumlah peristiwa terjadi tidak terlepas dari dampak fenomena El Nino.
 
 
Oleh karena itu, warga diimbau tidak membakar sampah di sembarang tempat saat cuaca terik, dan pembukaan lahan juga tidak dibenarkan dengan cara dibakar.
 
"Kami mengajak semua pihak ikut menjaga lingkungan supaya tidak terjadi kebakaran, mengingat saat ini fenomena El Nino masih berlangsung," kata Andy.

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024