BPBD-Sulteng berupaya penuhi kebutuhan air bersih di Banggai Kepulauan

id BPBD Sulteng ,Kekeringan ,Distribusi air bersih,Banggai Kepulauan ,Sulawesi Tengah ,El Nino

BPBD-Sulteng berupaya penuhi kebutuhan air bersih di Banggai Kepulauan

Tim gabungan penanganan kekeringan menyalurkan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Kecamatan Bulagi, Kamis (9/11/2023). (ANTARA/HO-BPBD Sulteng)

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berupaya memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino di Kabupaten Banggai Kepulauan.
 


"Hingga saat ini masih dilakukan pendistribusian air menggunakan tiga unit mobil tangki," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andy A. Sembiring di Palu, Kamis.

 

Instansi yang terlibat dalam penanganan kekeringan di daerah itu antara lain BPBD Sulteng, BPBD Banggai Kepulauan, PMI, Damkar, PDAM, TNI, dan Polri.

 

Andi mengemukakan tim gabungan tersebut telah menyalurkan sebanyak 785.000 liter air bersih sejak dikeluarkannya status keputusan tanggap darurat bencana, yang berlaku mulai November 2023 sampai Januari 2024.

 

Kekeringan tersebar di tiga kecamatan yakni Bulagi, Bulagi Selatan, dan  Bulagi Utara dengan 14 desa terdampak.


 


Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Sulteng, kekeringan menyebabkan 1.120 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Bulagi, 309 KK di Kecamatan Bulagi Selatan, dan 120 KK di Kecamatan Bulagi Utara, kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari.

 

Andi menyebutkan jumlah warga yang telah menerima distribusi air bersih sebanyak 3.246 jiwa dari 1.075 KK. 


 


"Penyaluran air bersih terus kami salurkan kepada warga yang terdampak kekeringan, agar kebutuhan air warga bisa tetap terpenuhi," katanya.

 

Air bersih, kata dia, diperoleh dari PDAM Bulagi yang terletak di Desa Bangunemo dengan jarak 23 kilometer dari Desa Alul, yang merupakan salah satu desa terpencil yang mengalami dampak kekeringan.

 

"Namun akses jalan ke Desa Alul yang rusak mengakibatkan proses pengambilan dan pendistribusian air memakan waktu yang lama," ujarnya.

 

Ia mengatakan kondisi kekeringan masih berlangsung hingga saat ini dan masih dibutuhkan air bersih serta mobil tangki untuk mendukung pendistribusian air yang lebih efektif dan merata di seluruh wilayah terdampak.