Palu (ANTARA) - Daerah Kota Palu Irmayanti Petalolo mengatakan perlu kolaborasi lintas lembaga melanjutkan manfaat hasil program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) atau proyek prakarsa ketangguhan bencana Indonesia di ibu kota Sulawesi Tengah.

"Rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana alam 28 September 2018 di Kota Palu, Pemerintah Pusat hadir melakukan upaya-upaya pemulihan sosial maupun infrastruktur melalui program IDRIP," katanya melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Senin, dalam kegiatan rapat koordinasi keberlanjutan kegiatan IDRIP bersama BNPB di Bali.

Ia mengemukakan, dalam pertemuan itu berbagai pihak membahas strategi dan rencana aksi guna memastikan kesinambungan program IDRIP, terutama setelah masa implementasi proyek utama selesai.

Kehadiran pemerintah pusat melakukan intervensi bantuan kebencanaan di Kota Palu dan sekitarnya melalui pembangunan infrastruktur membuat ibu kota Sulteng cepat bangkit dan berbenah dari dampak bencana dahsyat gempa, tsunami dan likuefaksi 6 tahun lalu.

"Kami mengapresiasi dukungan BNPB dan mitra internasional dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana," ucapnya.

Menurut dia, perlu langkah konkret melanjutkan manfaat yang telah dicapai, seperti peningkatan kapasitas masyarakat, penguatan sistem peringatan dini dan perbaikan infrastruktur tahan bencana.

Upaya itu dimaksudkan sebagai langkah mengantisipasi dampak bencana, terutama bencana geofisika di masa depan, sebab Kota Palu dan sekitarnya masuk dalam kategori daerah dengan risiko bencana tinggi.

Program ini telah menjadi model peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di daerah rawan, termasuk Kota Palu yang menjadi salah satu wilayah prioritas," ujar Irmayani.

Ia menambahkan, keberlanjutan program IDRIP menjadi kunci dalam memastikan bahwa upaya mitigasi dan adaptasi bencana tetap berjalan secara efektif di daerah rawan.

"Kami berkomitmen untuk mendukung inisiatif ini dan menjadikannya bagian integral dari pembangunan daerah,” kata dia.

BNPB akan menghentikan pembiayaan modal luar negeri pada 2025 untuk mendukung pelaksanaan program kebencanaan di tanah air melalui IDRIP yang dibiayai Bank Dunia.

Penghentian tersebut karena berdasarkan kalkulasi internal modal pembiayaan luar negeri tidak menambah secara signifikan total anggaran BNPB, justru menyebabkan anggaran APBN untuk program kerja BNPB terpangkas cukup signifikan.


Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025