Donggala (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), mendorong anak-anak putus sekolah di daerah itu untuk mengikuti program Gerakan Wajib Belajar Pendidikan Kesetaraan pada semua tingkatan mulai SD, SMP hingga SMA.

"Program gerakan wajib belajar pendidikan kesetaraan ini menjadi salah satu langkah nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Donggala," kata Bupati Donggala Vera Elena Laruni saat ditemui awak media di Banawa Selatan Donggala, Selasa.

Ia mengemukakan program tersebut membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat Donggala yang belum menuntaskan pendidikan formal.

"Kami memberikan kemudahan agar setiap warga memiliki kesempatan yang setara untuk belajar, berkembang dan meningkatkan kualitas hidupnya di masa mendatang," ucapnya.

Ia menuturkan gerakan wajib belajar pendidikan kesetaraan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Donggala melalui pendidikan dan menjadi fondasi penting dalam membangun sumber daya manusia Donggala yang cerdas, berdaya saing dan berkeadilan.

Menurut dia, pendidikan kesetaraan bukan sebagai jalur pendidikan alternatif disebabkan kegagalan, melainkan jalur pendidikan yang adil untuk memahami realitas kehidupan masyarakat setempat.

"Jadi tidak semua warga bisa menempuh pendidikan secara tuntas sehingga program pendidikan kesetaraan hadir memberikan ruang, waktu, dan kesempatan kedua," sebutnya.

Vera menyebutkan paket A setara pendidikan dasar, paket B setara SMP dan paket C setara pendidikan SMA.

"Nantinya seluruh ijazah pendidikan kesetaraan ini diakui negara dan membuka peluang melanjutkan pendidikan, mengakses pelatihan kerja, hingga meningkatkan posisi tawar dalam kehidupan sosial dan ekonomi," kata dia.


Pewarta : Moh Salam
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025