Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Petani di Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, bergembira karena mendapat bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa handtractor atau traktor tangan dari Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta untuk menunjang kegiatan pertanian pascabencana gempa dan likuefaksi.

"Kami selaku petani yang tergabung dalam kelompok tani Kecamatan Dolo berterimakasih kepada Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta yang telah memberikan bantuan Alsintan," ucap perwakilan kelompok tani Kecamatan Dolo, dalam serah terima bantuan Alsintan dari Bupati Sigi, di Desa Potoya, Selasa.

Pemkab Sigi melalui Bupati Mohammad Irwan Lapatta menyerahkan 14 unit handtraktor (traktor tangan)  kepada 14 kelompok tani di Kecamatan Dolo. Bantuan itu diikutkan dengan empat unit alkon atau mesin pompa air, dan bibit cabe. Penyerahan bantuan itu juga diikutkan dengan pemberian buku tabungan petani dan kartu tani kerja sama Pemkab Sigi dengan BRI.

Petani mengaku sangat terbantu dengan bantuan alat mesin pertanian tersebut, karena handtraktor dapat mempermudah dan mempercepat petani mengolah lahan pertanian setelah setahun lebih tidak digarap maksimal karena terdampak bencana 28 September 2018.

Baca juga: Wanita tani Sigi di Dolo terkendala air kembangkan pertanian

"Yang tadinya membutuhkan waktu yang sangat lama dalam mengelola lahan, kini dapat diolah dengan cepat karena ada bantuan handtraktor," kata Petani penerima bantuan alsintan.

Luas keseluruhan lahan pertanian di Kecamatan Dolo 1.700,43 hektare , yang terdiri dari lahan sawah 1.100,43 hektare, hortikultura 354 hektare dan perkebunan 146 hektare serta perikanan 100 hektare.

Luas lahan pertanian sawah, hortikultura dan perkebunan dikelola oleh 11 gabungan kelompok tani (gapoktan) dan 118 kelompok tani di Kecamatan Dolo.

Pascabencana gempa dan likuefaksi Sigi, lahan pertanian khusus sawah banyak yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian hortikultura, disebabkan rusaknya lahan pertanian karena tanah bergelombang dan terbelah serta kesulitan air.

Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Dolo mencatat tiga desa potensial pertanian menjadi terdampak paling parah di Kecamatan Dolo saat gempa disertai likuefaksi mengguncang Sigi. Tiga desa itu ialah Desa Karawana, Potoya dan Solouwe.

Kemudian, BPP Kecamatan Dolo juga mencatat bahwa dari ribuan hektare luas lahan pertanian sawah, yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian pascalikuefaksi hanya sekitar kurang lebih 300 hektare.

Terdapat sekitar 260 hektare lahan potensial pertanian sawah saat ini telah beralih fungsi ke lahan pertanian hortikultura di Kecamatan Dolo. Tidak hanya lahan, petani pascabencana juga beralih fungsi menjadi tukang dan sebagainya. Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta menyampaikan sambutan pada penyerahan bantuan alat mesin pertanian kepada petani di Kecamatan Dolo, berlangsung di Desa Potoya, Selasa. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Pewarta : Muhammad Hajiji
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024