Kadin salurkan beras ke warga terdampak COVID-19 di Parigi Moutong

id Kadin, sembako, dampak COVID-19, Faradiba Zaenong, Parigi Moutong, sulteng

Kadin salurkan beras  ke warga terdampak COVID-19 di Parigi Moutong

Pengurus Kadin Kabupaten Parigi Moutong menyalurkan beras kepada warga yang menjalani isolasi akibat terpapar virus corona, di Parigi, Jumat (15/1/2021). ANTARA/HO-Kadin Parigi Moutong

Parigi (ANTARA) -
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyalurkan bantuan satu ton beras kepada warga terdampak COVID-19 di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.
 
"Ini bentuk kepedulian kami atas apa yang dirasakan masyarakat saat ini akibat dampak pandemi COVID-19 yang masih berkepanjangan," kata Ketua Kadin Kabupaten Parigi Moutong Faradiba Zaenong di Parigi, Sabtu.

Pandemi COVID-19, kata dia, berdampak terhadap semua sektor kehidupan.

Sebagai mitra pemerintah, pihaknya memiliki tanggung jawab turut membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ia menjelaskan bantuan tersebut untuk 101 warga yang terpapar virus corona jenis baru itu, di tujuh kecamatan, yakni Parigi Selatan, Parigi Barat, Parigi Utara, Parigi, Sausu, Torue, dan Balinggi
 
"Selain itu, bantuan beras juga diberikan kepada tiga yayasan panti sosial di sekitar Kota Parigi," ucap Faradiba.
 
Dia mengharapkan bantuan tersebut bisa mencukupi kebutuhan masyarakat terdampak COVID-19 selama masa karantina mandiri.

"Karena mereka tidak bisa berkegiatan di tempat umum untuk sementara waktu, apa lagi bekerja menafkahi keluarga," katanya.
 
Khusus Kecamatan Parigi Selatan dan Parigi, kata dia, bantuan diserahkan kepada pemerintah kecamatan masing-masing. Pihak pemerintah kecamatan selanjutnya mendistribusikan kepada warga, sedangkan Kecamatan Parigi Barat dan Parigi Utara diserahkan pada pihak puskesmas setempat.
 
"Kami percayakan kepada pemerintah setempat untuk menyalurkan kepada warga, karena mereka yang mengetahui wilayah masing-masing," ujar dia.
Ia mengharapkan semua pihak bersama-sama berjuang menangani pandemi COVID-19, terutama kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan.
 
Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi langkah pemerintah mengalokasikan anggaran pembiayaan vaksinasi Rp30 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat pada 2021.
 
"Semoga apa yang dilakukan ini bermanfaat kepada masyarakat," demikian Faradiba.