Pangdam Serahkan Traktor Kepada Petani Poso

id bachtiar

Pangdam Serahkan Traktor Kepada Petani Poso

Pangdam Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar dan Wabub Poso Samsuri saat menyerahkan traktor tangan kepada petani di Desa Masani, Poso, Jumat (17/4) (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Poso, Sulteng,  (antarasulteng.com) - Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar, Jumat petang di Desa Masani Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, menyerahkan secara simbolis 81 buah traktor tangan pengolah sawah bantuan Pemerintah Pusat untuk para petani di daerah eks konflik tersebut.

Penyerahan bantuan traktor itu menjadi salah satu aktivitas awal operasi penguatan teritorial TNI, sebagai tindak lanjut latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang berlangsung tiga pekan dan berakhir di Poso, Jumat.

Hadir dalam acara penyerahan bantuan traktor tersebut Wakil Bupati Poso Samsuri, Direktur Perluasan Lahan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Prasetiono serta puluhan petani dari Kecamatan Poso Pesisir Utara dan Poso Pesisir Selatan yang selama dua pekan terakhir menjadi pusat latihan perang tempur PPRC TNI.

Pangdam Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar mengatakan latihan tempur PPRC yang berakhir Jumat ini, akan dilanjutkan dengan operasi penguatan teritorial selama enam bulan ke depan.

Salah satu fokus operasi adalah meningkatkan kemampuan petani dalam menerapkan sistem pertanian intensif, karena bila kebutuhan pangan memadai dan masyarakat sejahtera, tidak akan ada yang mau terlibat konflik dan terorisme.

Karena itu, kata Bachtiar, bantuan traktor pengolah lahan ini akan mendorong petani untuk memperluas areal persawahan dengan mendayagunakan setiap jengkal lahan potensial, terutama yang sudah mempunyai sarana irigasi teknis.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso Murniati Putosi mengemukakan Poso mendapatkan bantuan sebanyak 81 unit trator tangan pengolah sawah dari Kementerian Pertanian untuk mendukung upaya khusus (upsus) peningkatan produksi pangan, khususnya beras untuk mencapai target swasembada pangan nasional pada 2017.

Menurut dia, traktor-traktor tersebut diprioritaskan kepada para petani di wilayah Poso Pesisir tersebut karena daerah itu merupakan salah satu kantong produksi pangan dan perkebunan.

Selain itu, warga di Poso Pesisir memang membutuhkan perhatian khusus dalam peningkatan produksi mereka, karena selama ini mereka terganggu dengan adanya aktivitas kelompok sipil bersenjata yang berlatih dan bersembunyi di hutan-hutan kawasan Poso Pesisir.

Ini menyebabkan warga tidak terlalu leluasa untuk masuk lokasi perkebunan karena merasa terteror dengan aktivitas kelompok teroris pimpinan Santoso yang sering melakukan tindakan-tindakan yang menyiksa, bahkan membunuh warga.

Selain memberikan bantuan traktor, masyarakat Poso Pesisir yang bermukim di sepanjang jalur jalan Trans Sulawesi Makassar-Manado itu akan diprioritaskan menjadi lokasi pencetakan sawah baru. Namun, Murniati belum menyebutkan berapa luas areal pencetakan sawah baru untuk kawasan Poso Pesisir.

Ia menyebutkan, upaya khusus peningkatan produksi pangan di Poso menargetkan luas areal penanaman dalam dua musim tanam 2015 ini seluas 32.000 hektare.

Daerah ini merupakan salah satu lumbung beras di Sulawesi Tengah dengan areal sawah produktif seluas 21.000 hektare dengan intensitas tanam dua kali setahun. (skd)