Palu (ANTARA) - Lingkar Belajar Untuk (Libu) Perempuan Provinsi Sulawesi Tengah bersama Asian Muslim Action Network atau Jaringan Aksi Muslim Asia (AMAN) Indonesia membantu pemerintah daerah di wilayah Sulteng ini guna melindungi perempuan dan anak dalam konflik sosial.
"Kami mendorong untuk percepatan finalisasi draf rencana aksi daerah Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (P3AKS)," ucap Direktur Libu Perempuan Sulteng Dewi Rana, di Kota Palu, Jumat.
Libu Perempuan Sulteng dan AMAN Indonesia terlibat dalam penyusunan draf Rencana Aksi Daerah (RAD) Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (P3AKS), yang ditargetkan rampung pada Juni 2021 untuk segera diimplementasikan oleh pemerintah daerah di Sulteng dengan menggandeng para pihak untuk perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak dalam konflik sosial.
Dewi Rana mengatakan, dokumen RAD P3AKS sangat penting dibuat sebagai acuan dalam melakukan pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak, yang menyesuaikan dengan visi dan misi Gubernur Sulteng terpilih Rusdi Mastura dan diakomodir dalam RPJMD.
"Kita semua harus mendorong RAD, karena ini sangat penting utamanya menyesuaikan RAD dengan visi dan misi Rusdi Mastura," ujarnya.
Libu Perempuan bersama AMAN melibatkan DP3A Provinsi Sulteng dan Kementerian PPPA telah melaksanakan workshop peningkatan kapasitas pokja RAN P3AKS untuk wilayah Sulteng yang melibatkan NGO, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tingkat provinsi Sulteng serta pers dan akademisi.
Dewi menyebut dari workshop itu akan lahir penguatan untuk penyusunan draf dokumen RAD P3AKS Sulteng, selain melakukan identifikasi kegiatan OPD dan memberikan peningkatan kapasitas kepada OPD dan pers dan NGO.
"Hasil dari workshop ini salah satunya adalah penguatan dokumen draf RAD, yang selanjutnya akan diberikan kepada DP3A Provinsi Sulteng jika draf RAD telah selesai disusun dan diteruskan ke Gubernur Sulteng," ungkapnya.
Ia menambahkan, RAD P3AKS memastikan bahwa perempuan dan anak mendapat perlindungan dan pemberdayaan maksimal dalam situasi konflik sosial.
Berkaitan dengan itu Manager Program AMAN Indonesia Hanifah Haris mengemukakan bahwa AMAN berkontribusi untuk mengkonsolidasikan gerakan dalam memaksimalkan P3AKS termasuk di wilayah Sulteng.
"AMAN mendorong teman-teman NGO, kemudian OPD untuk melakukan kerja-kerja berkaitan dengan P3AKS. Olehnya di workshop ada identifikasi apa yang dilakukan oleh OPD sekaitan dengan P3AKS," ungkapnya.
Hanifah Haris menyebut hasil identifikasi akan dikompilasi dan disempurnahkan oleh AMAN, sehingga dokumen draf RAD P3AKS bisa segera selesai di Juni 2021.
Hanifah mengemukakan bahwa RAD P3AKS tidak sekedar pemenuhan hak perempuan dan anak, akan tetapi juga mendorong kepemimpinan perempuan hingga di tingkat desa.
"Perempuan sebagai orang yang melahirkan kehidupan, maka diyakini memiliki potensi untuk menjaga perdamaian itu sendiri, dan itu terbukti bahwa perempuan bisa mengakhiri konflik sosial," ungkapnya.
Berkaitan dengan itu Kepala DP3A Provinsi Sulteng Ihsan Basir mengapresiasi keterlibatan Libu Perempuan Sulteng dan AMAN Indonesia dalam percepatan finalisasi dokumen RAD P3AKS Sulteng.
"Dokumen RAD ini sangat penting, olehnya kita berharap ini segera mungkin bisa rampung diselesaikan untuk diterapkan dan ditindaklanjuti, serta menjadi arus utama dalam pengambilan kebijakan dan pembangunan daerah," sebut Ihsan.